Sebagian org tidak memandang suatu persolan secara komperhensif, sebaliknya sering kita temukan pola - pola parsial dalam berfikir, berkata dan bertindak.. contohnya: berdasarkan fakta yg mereka lihat di lapangan, salah satunya adalah fakta bahwa media internet dijadikan kebanyakan manusia sebagai media perusak kesadaran manusia, penyusupan isme mulai dari hedonisme, humanisme palsu, teologisme, atheisme hingga pornografi, penipuan, pencurian, dll. dari permukaan lahiriah ini, sebagian manusia langsung saja menyimpulkan akar masalahnya pada teknologi internet. apa bedanya dengan teknologi transfotasi darat, laut dan udara, apakah tekhnology bisa sebagai dasar penilaian ???
kenyataannya tekhnology hanyalah sebagai alat atau tekhnik untuk mendayagunakan segala potensi demi tercapainya tujuan / harapan SUBYEKNYA berdasarkan pilihan dari dasar yg dipilih..
wujud teknologi tidak pernah salah, tapi benar bahwa wujud teknology adalah hasil dari aplikasi suatu ilmu . persoalannya adalah mau berdasarkan ilmu apa ?? ketika ilmu Alquran wa Sunnaturrasul yg dipilih, maka tidak berarti meniadakan sunnah rasul sulaiman dalam menghadapi tantangan tekhnis 3 dimensi dengan mendayagunakan mahluk 3 dimensi sebagai pendekatan yg selanjutnya menopang misi wahyu menurut dominasi sunnah sulaiman. dalam hal tekhnis " andalah yg paling berilmukan ttg dunia / bidang profesi anda "
dan setiap keputusan tekhnis akan dimintai pertanggungjawaban dasar dan tujuannya ( anniyyat ), dalam rangka taqwa atau dalam rangka kufur, itu sebabnya tidak ada alasan di dunia maya tidak ada perintah dakwah, karena dunia maya adalah ruang lingkup permukaan bumi, yaitu bertaqwalah dimana saja kaliana berada. seluruh permukaan bumi adalah sarana untuk berpartisipasi menegakkan dienul Islam dalam berbagai aspek kehidupan. tak peduli siapa latar belakang anda ! walaupun tercipta dari pendididikan sistem NAR ! bukan halangan untuk BERTAUBAT. andalah yg paling bertanggungjawab atas pilihan ilmu yg menentukan nasib anda. anda bebas memilih ilmu tapi anda tak bebas menanggung akibat pilihan ilmu yg anda pilih.
Selalu ada Al-haqq yg belum kita ketahui. Karena Al- haqqu min rabbika adalah yg telah dipraktekkan rasulNya. Selama kenyataan hidup masih benar gelap / hina / nista, walau sekecil atom pun, selama itu kebenaran yg obyektif ilmiah harus diperjuangkan dalam situasi dan kondisi bagaimanapun hingga tetes darah penghabisan. Semoga kita saling ingat - mengingatkan tuk hidup selaras dengan Al- Haqq yaitu semoga teguh bertahan dalam memperjuangkannya. من فسر القرآن برأيه فليتبوأ مقعده من النار
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar