Selasa, 11 Oktober 2011

DISKUSI MAKNA ALQURAN WA SUNNATURRASUL

  • Muhammad Hasby al quran yang harus sesuai dengan sunah rasul atau sunah rasul yang harus sesuai dengan al quran?
    08 Oktober jam 14:21 ·
  • Adam Arasyi
    harfu waw berfungsi sebagai kata penghubung/pengait satuan bahasa yang mengapitnya (kata benda, kata kerja, dan kalimat) yg setara, yg termasuk tipe yg sama atau yang memiliki fungsi berbeda.

    Adapun وَ -wa karena jatuh sebelum kata سُنَّةَ رَسُوْلِهِ sunnata rasuulihi, Maka jangan dilepas kaitannya dengan ayat ayat seperti laqad kaana lakum fiii rasuulillaahi uswatun hasatun dan ayat قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي qul in kuntum tuhibbuunallaahi fattabi`uunii.
    Selanjutnya perhatikan kalimat فَاتَّبِعُونِي -fattabi`uunii = maka ikutilah aku. Kalimat ini bentuk kata kerja perintah mengikuti aku dan aku disini ke rasul Muhammad. Disini tentu bukan disuruh mengikuti jasad badannya, kalau di lihat dari ayat diatas. Melainkan disuruh mengikuti uswatun hasanahnya. Nah, "mengikuti" disini "kata kerja". Sedangkan وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ - "wa sunnata rasuulihii", " kata benda". Bagaimana agar maknanya sepadan??? . Maka وَ -wa kita terjemahkan "menurut" (harf) dalam arti bukan kata kerja karena yang namanya kata kerja harus selalu ada subjectnya dimana وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ - "wa sunnata rasuulihii" = “menurut sunnah rasulNya” tidak ada subject. JAdi kata benda "Al Quran wa Sunnaturrasul" = Alquran menurut sunnah rasul (KATA BENDA) JAngan coba coba dipelintir menjadi kalimat kata kerja bersubject se sinonim "Alquran mengikuti sunnah rasul(kata kerja)". Semoga bermanfaat dan harap saling dilengkapi kekurangannya.
    Minggu pukul 2:56 · · 1 orang
  • Adam Arasyi Misalnya Ada kalimat "kebudayaan menurut contoh prilaku masyarakat desa Bojolali". Kalimat tersebut kalimat kata benda atau kata kerja?? Apakah kita akan mempermasalahkan: kebudayaankah atau contoh prilaku masyarakat desa Bojolalikah yang menjadi subjectnya??
    Minggu pukul 3:08 ·
  • Adam Arasyi ‎@mas Nyunnah Rasul. Bisa saja وَ -wa secara leterlyk diartikan "dan". Makna "dan" akan menimbulkan kesetaraan fungsi bagi keduanya, padahal kenyataannya,Baik fungsi alquran maupun sunnah rasul tidak menunjukkan "setara/sejajar".
    Minggu pukul 3:43 · · 2 orang
  • Muhammad Hasby yang lebih tepat "menurut" atau "sebagaimana" atau "seperti" yang dicontohkan oleh rosul? Dalam kamus bahasa indonesia, kata "menurut" = "mengikuti" sesuatu yang berjalan didepan, yang telah ada. All qur'an didepan atau dibelakang ucapan dan perbuatan (sunnah) rasul? Teori mengikuti contoh atau contoh yang harus mengikuti teori?
    Minggu pukul 21:09 ·
  • Adam Arasyi
    secara makna, kitab sebagai teorinya dimana praktisnya tidak diteorikan tapi langsung ditunjukkan dengan contoh. Misalnya: Allah: berimanlah wahai rasul. Rasul: tidak ngomong tapi praktis langsung menyingkirkan duri dari jalan. Allah: orang orang beriman melakukan sami`naa wa atha`naa. Rasul: (tidak diteorikan bagaimana membuat definisi Iman) tapi langsung saja diuraikan melalui ucapan iman adalah bla bla bla. kalau "sebagaimana" atau "seperti" yang dicontohkan oleh rosul, secara makna sepadan atau mendekati. tapi secara bahasa tidak, karena matannya berbentuk kata benda sedangkan terjemahnya bersubject. Yang jadi masalahnya bagi kita adalah bahasa alquran dan bahasa indonesia masing masing memiliki ruang lingkup tata bahasa yang bisa sama, bisa juga berbeda namun dalam segi makna, harus sepadan atau mendekati. Ini yang harus kita pelajari/pahami. jadi dalam menterjemahkan, HArus integratif antara prosedur tata bahasa dan prosedur pemaknaan agar menemui titik "sepadan atau paling tidak mendekati. Contoh dalam tata bahasa alquran: Khalaqallaahunnaasa/khalaqannaasallaahu.-->khalaqa:keterangan kerja, Allah:subject, Annaas:object. pada Konteks ini, letak keterangan kerja harus didepan dan subject maupun object bisa diletakkan ditengah atau diakhir. Tapi kalau dalam ruang lingkup tata bahasa indonesia = Allah menciptakan manusia--->, Subject letaknya harus didepan dan object dibelakang keterangan kerja. Ini tata bahasa yang berbeda namun memiliki pendekatan makna yang sepadan dilihat dari ruang lingkupnya masing masing. Tidak mungkin kan kita samakan tata bahasanya, menjadi = Menciptakan Allah manusia/menciptakan manusia Allah. Tidak sepadan bukan? Contoh lain dalam tata bahasa inggris: No smoking = jangan merokok--->> dalam ruang llingkup english, Kata "ing" disini membendakan kata kerja dan dalam tata bahasa indonesia tidak ada padanannya. namun kalau dilihat ada atau tidak adanya subject dalam kata kerja, kedua duanya sama sama berbentuk "kata benda" karena kedua duanya tidak bersubject namun bermakna sama, No smoking = jangan merokok. Hal ini tidak bisa bahkan tidak lazim diartikan secara berdiri sendiri/kata perkata no=jangan/tidak, dan smoking="pengasapan", menjadi tidak pengasapan(kata benda). seperti dalam kamus bahasa indonesia, Kata "merokok"(tidak bersubject dan tidak berobject)adalah verb(kata kerja)=mengisap rokok(tidak bersubject tapi berobject). Nah, Apalagi dalam menterjemahkan bahasa alquran sebagai bahasa sumber kedalam bahasa indonesia sebagai bahasa sasarannya. Kata "menurut" dalam kamus, alternatifnya bisa bermakna "sesuai dng" (tidak melanggar, tidak bertentangan dng)" dan makna inilah sebagai kata penghubung yang lebih mengena ketimbang "dan" kalau dilihat dari sudut ayat laqad kaana lakum fiii rasuulillaahi uswatun hasatun dan ayat قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي qul in kuntum tuhibbuunallaahi fattabi`uunii. Makanya agar mudah, Kitaabullaahi wa sunnatu rasuulihi, Kata "wa" dalam kalimat tersebut, harus diterjemahkan sebagai kata penghubung yakni bukan kata benda maupun kata kerja. maknanya bisa=dan, sedangkan, yaitu, sesuai dengan; menurut, sebaliknya dll yang penting dalam penerjemahan jangan menimbulkan kontradiktif dengan ayat ayat terkait lainnya.
    Senin pukul 0:08 ·
  • Bruce Lee Panjaitan Sinaga
    demi menghindari kesalahpahaman, sebaiknya Alquranu wa Sunnaturrasul tidak diterjemahkan menjadi Alquran menurut sunnah rasul yg bisa dianggap negatif, seolah sunnah rasul yg dituruti itu bukan wahyu juga, padahal sudah jelas, ta'atilah ajaran Allah ( Alquran sebagai teori ) dengan cara mentaati Sunnah rasul ( sebagai praktek / tekhnikNYA ). disini org mengabaikan bahwa Sunnah rasul = tekhnology tuk membina / menata hidup yg diwahyukan / diajarkan Allah sebagai pasangan wahyu ( teoritis )
    Senin pukul 19:18 ·
    Adam Arasyi Jadi sunnah rasul itu wahyu atau pasangan wahyu?
    Dan sunnah rasul sbg teknlogi..Itu sebuah trjemah bukan?
    Senin pukul 21:02 melalui seluler ·

  • Adam Arasyi Terus,ayat ayt/klimat mana saja yg bsa trjdi salah paham bila ditrjemah?
    Senin pukul 21:17 melalui seluler ·
  • Haris Bahari
    ‎.
    Mas Adam, alquran tidak dapat diwujudkan dalam kenyataan jika allah tidak mengajarkannya (muhammad), jadi, apa yang diajarkan oleh allah baik tioritis maupun praktis adalah wahyu.
    wa kadzaalika auhainaaa ilaika ruuhaan min amrinaa...dst.

    Maka, muhammad pun menuruti apa yg telah diajarkan kepadanya = sunnah rasul. Itu pola baginya dan para pendukungnya = 'abduhu wa rasuuluhu.

    Jadi sunnah
    rasul adalah
    pasangan wahyu yg tidak dapat dipisah.

    Kalau sunnah rasul sbg teknologi..Itu sebuah terjemah, saya tidak faham.
    Koreksi Mas.
    Senin pukul 21:43 melalui seluler · · 1 orang
  • Adam Arasyi Cba buktikan pd sy agar hati sy tnang jika sunah rasul itu wahyu mnyelesaikan kasus hkum waris brkut ini:
    ada seorg mumin mningglkan 2ank pr, 1ank lk dan seorg istri. Brp bagian yg didpt msing2 ank prmpuannya?
    Senin pukul 23:44 melalui seluler ·
  • Adam Arasyi Maaf diralat.Mumin mnnggal dunia mninggalkn uang 1jt brp uang yg ditrima oleh msing2 ank pr pd kasus praktis diatas
    Senin pukul 23:51 melalui seluler ·
  • Haris Bahari
    ‎.
    (a). Hukum Waris di salah satu adat + alquran = aduk2an.

    Warisan dalam arti hutang-piutang telah diselesaikan tersisa 1 istri, 1 anak laki, 2 anak pr dan uang 1juta.

    Istri, 1juta/2=500.000, ditambah (500.000/8 = 62.500)= 562.500.

    Sisa uang setelah bagian istri dikeluarkan = 1.000.000 - 562.500 = 437.500. adalah untuk anak2nya.

    Untuk 1 anak laki = 2 bagian, artinya kelipatan dua dari 1pr.

    2pr = 2 bagian.

    Jumlah "bagian-bagian" = 4 bagian.

    Kesimpulan untuk masing2 anak:

    Bedogol Benjol (laki) = (437.500/4) x 2 = 218.750,-

    Asna (pr) = (437.500/4) x 1 = 109.375,-

    Asni (pr) = (437.500/4) x 1 = 109.375,-

    (b). Berdasar alquran, S. An Nisaa-i (lihat di ayat 11 dan 12).

    Istri, 1.000.000/8 = 125.000.-

    Untuk masing2 anak = 1.000.000 - 125.000 = 875.000.

    Bedogol Benjol = (875.000/4) x 2 = 437.500,-

    Asna = (875.000/4) x 1 = 218.750,-

    Asni = (875.000/4) x 1 = 218.750,-

    (c). Bila seorang mu'min yang meninggal, dia tidak punya hutang dan tidak ada warisan, sebagai contoh adalah Nabi Muhammad.
    Kemarin jam 11:53 melalui seluler ·
  • Bruce Lee Panjaitan Sinaga Alquran itu pedoman hidup berupa wahyu ( teori / 'ilmu ) yg aplikasinya juga menurut wahyu ( sunnah rasulullah ) sebagaimana wujuh kehidupan nabi muhammad yaitu wa maa yantiqu 'anil hawa in huwa illa wahyuu yuuhaa...
    Kemarin jam 12:02 ·
  • Bruce Lee Panjaitan Sinaga sehingga muhammad saja juga mentaati ajaran Allah dg cara mentaati sunnah rasulnya sendiri ( yg telah Allah ajarkan ) !
    Kemarin jam 12:03 ·
  • Bruce Lee Panjaitan Sinaga Sunnah rasul itu pasangan Al- quran ! . karena Alquranu wa Sunnaturrasul itu adalah sepasang wahyu ( teori - praktek ) yg paripurna !!
    Kemarin jam 12:05 ·
  • Haris Bahari ‎.
    Tentu akan timbul pertanyaan, bagaimana kelanjutan dari janda dan anak2nya yang masih membutuhkan perlindungan berupa sandang-pangan dan pendidikan jika sang mu'min meninggal, semua itu akan ditanggulangi oleh madinah hingga mandiri.

    Koreksi Pak Bruce.
    Kemarin jam 12:16 melalui seluler ·
  • Umar Bin Khattab itulah poliginy sebagai solusi menanggulangi janda beriman atau anak yatim beriman yg ditentukan oleh organisasi Islam. bukan ditentukan oleh nafsu individu seseorang
    18 jam yang lalu ·
  • Umar Bin Khattab wajar aja kenapa rasul memberikan contoh pola poliginy saat madinatul munawwarah tegak
    18 jam yang lalu ·
  • Adam Arasyi ‎@Mas Haris Bahari .Trims atas uraian hukum warisnya. sya blum sempat chek lagi karena kesibukan saya. Yg pasti lain kali saya akan beberkan beberapa tantangan nasional dan international menarik untuk kita semua bahas agar menjadi penambah wawasan perbandingan mencapai ihsan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar