Kamis, 04 Agustus 2011

DATA SEJARAH IMAN

Sejarah Iman Dengan sket diatas ( belum dibuat ) menjadi tergambar bahwa jalannya sejarah hidup seumumnya adalah derap langkah Nur ms Rasul yang terputus-putus setelah wafatnya pribadi masing-masing Rasul dan pendukung utamanya yang ditingkahi oleh alternative dzulumat ms syayathin yang sambung menyambung dari hasil aduk-adukan Nur dz dan atau penyelewengan dz ms sy, kesemuanya, baik Nur ms Rasul maupun dz ms sy masing-masing menuju kedalam satu kesudahan terakhir.





Nur ms Rasul dengan hasil hasanah atau jannah didunia, akan berkesudahan kedalam husnul khatimah dengan mana kelak diakhirat akan mendapat kebangkitan menjadi hasanah atau jannah di akhirat.





Sebaliknya, dz ms sy, baik yang aduk-adukan Nur-dzulumat maupun penyelewengan dz ms sy dengan hasil kehidupan jahat (sayyi-at), akan berkesudahan kedalam su-ul khatimah dengan mana akan mendapat kebangkitan kedalam jahannam atau adzabun alim diakhirat kelak.





Semua manusia dipersilahkan melakukan alternative antara pilihan Nur ms Rasul dan atau pilihan dz ms syayathin.





Dengan begitu maka Allah, dengan satu ajaran (wahyu) ms Rasul-Nya, memulai kepastian sejarah ms Rasul Nabi Adam as, oleh Surat 007 al-A’raf ayat 11 - 25 menjelaskan demikian :





















Wa la qad khalaqnaakum tsumma shaw-warnaakum tsumma qulnaa Hi malaa-ikatis juduu li aadama fa sajaduu illaa ibliisa lam yakum minas saajidiin





Artinya :





11. “Dan sungguh sebenarnya Kami (Allah), seperti telah mencipta kalian manusia, selanjutnya merupakan kalian, begitu seterusnya Kami, dengan satu ajaran ms Rasul Kami, membudayai kalian seraya menitahkan : “Tegakkanlah yang demikian menjadi satu kehidupan ms Nabi Adam”. Maka para malaikat siap berpartisipasi kecuali iblis, dia tidak mau menjadi golongan yang berpartisipasi tanpa tedeng aling-aling”.





11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.





















Qaala maa mana'aka allaa tasjuda idz amartuka qaala ana khairum minhu khalaqtanii min naariw wa khalaqtahuu min thiin.





Artinya :





12. “Dia, atas ajaran Nur dan dzulumat ms Rasul Adam, bertanya : “Apa gerangan yang mencegah bahwa kalian itu tidak mau berpartisipasi jika Saya memerintahkan kalian untuk demikian?!. Dia (iblis) menyatakan jawaban : “Menurut subyektif saya adalah lebih enak daripada alternatif obyektif ms Rasul, sebagaimana halnya Anda telah mencipta saya dari rumusan Nur dan dia dari rumusan Tin”.





12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".



















Qaala fah bith minhaa fa maa yakuunu laka an tatakabbara fiihaa fakh ruj inna-ka minash shaaghiriin





Artinya :





13. “Dia menandaskan : “Maka silahkan kalian menyimpang dari yang demikian (alternatif Nur dan dz ms Rasul Adam). Selanjutnya bagi kalian yang berlaku angkuh atas pilihan dz ms sy tidak ada tempat didalamnya (pilihan Nur ms Rasul Adam). Maka nyahlah : sesungguhnya kalian adalah golongan yang saling nista atas pilihan dz ms syayathin”.





13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".

















Qaala anzhirnii ilaa yaumi yub'atsuun





Artinya :





14. “Dia (iblis) menyatakan pinta : “Perkenankanlah saya, dengan alternatif dz ms sy, memenuhi satu perjalanan sejarah hingga mendapat kebangkitan kembali kelak menurut pilihan masing-masing”.





14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan".

















Qaala innaka minal munzhariin





Artinya :





15. “Dia (Allah) menyatakan izin-Nya : “Sungguh kalian adalah yang mendapat kesempatan atas pilihan dz ms syayathin”.





15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."

















Qaala fa bi maa agwaitanii la aq'udanna lahum shiraathakal mustaqiim





Artinya :





16. “Dia (iblis) menyatakan sikap : “Maka menurut apa yang Anda mengizinkan dzulumat menjadi pandangan hidup ngawur untuk hidup saya, niscayalah saya akan ngawurkan penataan hidup Nur yang Anda telah ajarkan ms Rasul Anda yang demikian tangguh tiada tanding”.





16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,



















Tsumma la aatiyannahum mim baini ai-diihim wa min khalfihim wa 'an aimaa-nihim wa 'an syamaa-ilihim wa laa taji-du aktsarahum syaakiriin





Artinya :





17. “Seterusnya saya (iblis) dengan pilihan dz ms sy sungguh akan menggusur mereka menjadi mau hidup menurut yang demikian itu dari depannya, dari belakangnya, dari kiri maupun dari kanannya, sehingga Anda akan mendapati bahwa massal manusia yang demikian itu adalah yang tidak pernah hidup bersyukur dengan Nur ms Rasul”.





17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at).



















Qaalakh ruj minhaa madz-uumam mad-huural la man tabi'aka minhum la amla-anna jahannama minkum ajma'iin





Artinya :





18. “Dia (Allah) menegaskan : “Nyahlah kalian dari yang demikian ( Nur ms Rasul) kearah dz ms sy menjadi kehidupan saling hina lagi saling nista atas pilihan dz ms sy. Sungguh yang mengikuti kalian, dengan pilihan dz ms sy itu, pasti kelak akan Saya jerumuskan golongan kalian yang demikian kedalam jahannam semuanya”.





18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".





















Wa yaa aadamus kun anta wa zaujukal jannata fa kulaa min haitsu syi'tumaa wa laa taqrabaa haadzihisy syajarata fa takuunaa minazh zhaalimiin





Artinya :





19. “Maka wahai Adam ! Silahkan anda dan sejawat anda, atas pilihan Nur ms Rasul, membangun satu kehidupan yang bagaikan taman merindangkan panen, maka dipersilahkan anda dan sejawat anda hidup bersantap dari sudut yang kalian mengingininya atas pilihan Nur (sebagai mutawakkilun) ms Rasul, dan janganlah kalian hidup bertanggapan simalakama dz ms syayathin, sehingga akhirnya kalian menjadi pendukung dz ms sy”.





19. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim".























Fa waswasa lahumasy syaithaanu li yubdiya lahumaa maa wuuriya 'anhumaa min sau-aatihimaa waqaala maanahaa-kumaa rabbukumaa 'an haadzihisy sya-jarati illaa an takuunaa malakaini au takuunaa minal khaalidiin





Artinya :





20. “Maka syaithan, atas pilihan dz ms sy, mengombang ambingkan kehidupan keduanya atas pilihan Nur ms Rasul Adam guna membangkitkan bagi keduanya perihal kehidupan jahat dari pilihan dz ms sy yang telah terpendam dari keduanya, yaitu dia (syaithan) berkata : “Tidak adalah pembimbing kalian mencegah kedua kalian perihal kehidupan dinamis dari pilihan simalakama dz ms sy kecuali agar kedua kalian menjadi kayak malaikat atau menjadi golongan statis-apatis”.





20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)".

















Wa qaasamahumaa innii lakumaa la minan naashihiin





Artinya :





21. “Dia (syaithan) bersumpah kepada keduanya : “Sesungguhnya saya, bagi kedua kalian, sungguh menjadi penasehat terjamin”.





21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",


























Fa dallaahumaa bi ghuruurin fa lammaa dzaaqasy syajarata badat lahumaa sau-aatuhumaawa thafiqaa yakhshifaani 'alaihimaa miw waraqil jannati wa naa-daahumaa rabbuhumaa a lam anha-kumaa 'an tilkumasy syajarati wa aqul lakumaa innasy syaithaana lakumaa 'aduwwum mubiin





Artinya :





22. “Selanjutnya dia (syaithan) menggiring keduanya dengan mulut manis. Maka manakala keduanya telah mantap dengan simalakama dz ms sy niscaya kehidupan jahatpun muncul bagi hidup keduanya. Akhirnya keduanya mulai menyadari kembali lembaran kehidupan Nur ms Rasul yang bagaikan taman merindangkan kepuasan. Akhirnya atas setetes kesan Nur ms Rasul pembimbingnya mengumandangkan lagi seruan ms Rasul, telah melarang kedua kalian perihal pilihan simalakama dz ms sy dan Saya katakan bagi kedua kalian bahwa syaithan dengan pilihan dz ms sy bagi kedua kalian adalah musuh yang demikian terang”.





22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"





















Qaalaa rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa il lam taghfir lanaa wa tarhamnaa la nakuunanna minal khaasiriin





Artinya :





23. “Keduanya menjawab : “Wahai pembimbing kami ! Kami telah mendzulumatkan diri kami dengan pilihan dz ms sy. Dan jikalau Anda tidak berkenan merevolusikan diri kami, yaitu melimpahkan kami satu kehidupan saling kasih saying atas pilihan Nur ms Rasul niscayalah kami akan menjadi golongan yang merugikan sepenjuru kehidupan”.





23. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".



















Qaalah bithuu ba'dhukum li ba'dhin 'a-duwwuw wa lakum fil ardhi mustaqar-ruw wa mataa'un ilaa hiin





Artinya :





24. “Dia, atas alternatif Nur dan dz ms Rasul, menandaskan :”Silahkan kalian menyimpang kearah pilihan dz ms sy. Niscaya kalian satu terhadap yang lain menjadi saling baku hantam, yaitu bagi kalian yang demikian itu adalah terus menerus demikian disepenjuru permukaan bumi ini, yakni satu tingkah kehidupan hingga satu waktu yang telah ditentukan”.





24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".















Qaala fiihaa tahyauna wa fiihaa tamuu-tuuna wa minhaa tukhrajuun





Artinya :





25. “Dia (Allah) menegaskan lagi : “Disitulah (dibumi ini), atas alternatif Nur ms Rasul dan atau alternative dz ms sy, kalian dipersilahkan membangun satu kehidupan, juga disitu pula kalian akan dimatikan (husnul khatimah dan atau su’ul khatimah), yakni menurut itulah kalian akan dibangkit diakhirat kelak”.





25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.





Demikianlah, Adam telah memancang tonggak sejarah atau pilihan Nur ms Rasul, membangun satu kehidupan yang bagaikan taman merindang bermusuhan satu terhadap yang lain disepenjuru permukaan bumi ini yang selanjutnya berulang terus menerus dan sambung menyambung seperti diperinci didalam al-Qur’an ms Rasul menjadi sunnah Nabi Idris sebagai satu kebangkitan kembali atau perulangan kembali dari ajaran Nur ms Rasul Nabi Adam.





Seterusnya ajaran Nur ms Rasul Nabi Nuh adalah satu perulangan kembali dari ajaran Nur ms Rasul Idris.





Demikian ajaran Nur ms Rasul Nabi Shaleh, ajaran Nur ms Rasul Nabi Hud, ajaran Nur ms Rasul Nabi Luth.





Ajaran Nur ms Rasul Nabi Yunus, ajaran Nur ms Rasul Nabi Ayub, ajaran Nur ms Rasul Nabi Ilyas, ajaran Nur ms Rasul Nabi Syu’ib, ajaran Nur ms Rasul Nabi Ibrahim yang berkelanjutan menjadi sunah nabi Yakub dan sunnah Nabi Isma’il dan sunah nabi Ishaq, seterusnya menjadi sunnah nabi Yakub dan sunnah nabi Yusuf, akhirnya sunnah nabi ZulKifli dan sunnah nabi Ilyasa’, kesemuanya adalah kebangkitan kembali atau perulangan kembali ajaran Nur ms Nabi Nuh.





Selanjutnya ajaran Nur ms Rasul Nabi Musa yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi Harun, adalah perulangan kembali dari ajaran Nur ms Nabi Ibrahim. Zabur ms Nabi Daud yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi Sulaiman, adalah suatu perulangan kembali dari ajaran Nur ms Nabi Musa.





Ajaran Nur ms Nabi Zakariya yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi Yahya adalah perulangan kembali dari Taurat ms Nabi Musa.





Injil ms Nabi Isa adalah satu perulangan kembali dari ajaran Nur ms Nabi Daud.





Begitu dengan sunnah nabi yang namanya tidak disebut didalam al-Qur’an ms Nabi Muhammad, masing-masing adalah satu perulangan kembali dari ajaran Nur ms Nabi Adam.





Akhirnya al-Qur’an ms Nabi Muhammad yang menjadi Nabi Akhir Zaman, yaitu yang menguasai dua kurun dimana kurun pertama pribadi nabi Muhammad SAW hidup ditengah-tengah masyarakatnya dan kurun kedua kelak dimana hanya al-Qur’an ms Rasul-Nya saja yang menentukan segala hingga akhir zaman nanti.





Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa, khusus garis sejarah Nur ms Rasul-rasul terdapat beberapa kontinuitas, seperti sunnah Nabi Ismail dan Nabi Ishaq ke sunnah Nabi Yakub dan Nabi Yusuf ............... selanjutnya sunnah Nabi Musa yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi Harun, sunnah Nabi Daud yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi Sulaiman, begitu dengan sunnah Nabi Zakariya yang berkelanjutan menjadi sunnah Nabi Yahya.





Tetapi istimewanya al-Qur’an ms Rasul (Nabi Muhammad SAW), yang menguasai dua kurun masa ,Adalah kelanjutan yang terpisah oleh tingkah aduk-adukan Nur-dzulumat yang paralel dengan dzulumat ms syayathin. Hal mana mirip dengan kelanjutan yang terpisah antara sunnah Nabi Adam yang pertama dan yang kedua, sekalipun jangka waktu lamanya berbeda.





Sebaliknya garis sejarah dzulumat ms syayathin baik yang aduk-adukan Nur-dzulumat maupun penyelewengan dzulumat ms syayathin adalah sambung menyambung dari hasil aduk-adukan Nur-dzulumat dan atau penyelewengan dzulumat ms syayathin.





Sehingga sejarah dzulumat ms syayathin dapat dikatakan hanya revolusi balik nama belaka atas prinsip yang tetap sama atau kelanjutan cerita fatamorgana yang membikin gila musafir dahaga ( Surat 024 An Nuur ayat 39).





Demikianlah paralisisasi sejarah Nur ms Rasul dan dzulumat ms syayathin sebagai satu pembuktian atas prinsip sejarah yang diajukan oleh Surat 021 Al-Anbiya ayat 104.





Selanjutnya siapa yang menyebabkan terjadinya pergeseran sejarah dari Nur ms Rasul umumnya dan sepeningggalan Nabi Muhammad SAW khususnya? Jawabannya lihat pada uraian selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar