Kamis, 04 Agustus 2011

SEJARAH IMAN

Sejarah Iman







Arti Pekataan Sejarah.







Kita maksud dengan “sejarah” disini ialah terjemahan dari perkataan :





SIIRATUN





Artinya perjalanan hidup, atau dari perkataan





SAJARATUN





Artinya tumbuh-tumbuhan, yang tumbuh, atau silsilah.





YAUMUN Jamaknya AYYAMUN,





yang berarti peredaran seperti satu hari adalah satu kali bumi berputar pada sumbunya dalam peredaran disekitar matahari.





Dihubungkan dengan Iman, menjadi sejarah Iman, ialah perkembangan, peredaran atau perjalanan Iman ( pandangan dan sikap hidup ) disepanjang kehidupan manusia dipermukaan bumi ini.





Dalam arti Iman secara khusus, maka ' isi dari sejarah Iman ' merupakan dialog antara Nur ms Rasul ( S. Fath 29) dan dz ms syayathin ( al-A’raf 24).





Dan sorotan utama disini, berdasar titik tolak kenyataan hidup nabi Muhammad SAW (sunnah rasul) yang berlandaskan al-Qur’an ialah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW dan khulafaur rasyidin, terutama sepeninggalan Umar bin Khattab ra sampai dengan akhir abad ke-20 M yang sekarang ini sudah bagaikan satu siklon tropis yang pasti membadaikan kilat Guntur dan hujan abad ke-21 yang luar biasa kelak.



Prinsip sejarah, dirumuskan oleh Surat 021 Al Anbiyaa ayat 104 demikian :





















Yauma nathwis samaa-a kathayyissijilli lil kutubi kamaa bada'naa awwala khal’ qin nu'iiduhuu wa'dan 'alainaa innaa kunnaa faa'iliin





Artinya :





104. “Menjadi giliran sejarah tegaknya al-Qur’an ms Rasul kurun kedua adalah, seperti halnya Kami pada sa’ah kubra menggulung semesta angkasa (permukaan luarnya menggulung kedalam sehingga isi dalamnya menghampar menjadi suatu permukaan) begitu isi al-Qur’an ms Rasul yang telah disembunyikan kelak akan Kami pergelarkan menjadi kenyataan hidup kurun kedua. Ibarat halnya menutup dan membuka kembali suatu lembaran pembukuan, begitu akan Kami tutup pembukuan hidup al-Qur’an ms Rasul kurun kedua. Sebagaimana halnya Kami memulai pada awal penciptaan (sunnah Adam kedua), begitu Kami akan mengulangi al-Qur’an ms Rasul Muhammad kurun pertama menjadi kenyataan hidup al-Qur’an ms Rasul Muhammad kurun kedua. Menjadi satu janji pasti al-Qur’an ms Rasul Kami. Sesungguhnya Kami atas pilihan al-Qur’an ms Rasul, adalah Pembina pelaku hidup tiada tanding”.





104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.







Khusus terhadap pilihan dz ms sy, secara umum, Surat 037 Ash Shaffat ayat 60-74 menggambarkan demikian :

















Inna haadzaa la huwal fauzul 'azhiim





Artinya :





60. “Sesungguhnya yang begini (alternative Nur ms Rasul dan atau dzulumat ms syayathin) adalah Pembina kehidupan menang lagi agung tiada tanding”.





60. Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar.

















Li mitsli haadzaa fal ya'malil 'aamiluun



Artinya :





61. “Menurut model beginilah maka semua pelaku mengerjakan satu kehidupan!”.





61. Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja.



















A dzaalika khairun nuzulan am syajara-tuz zaqquum



Artinya :





62. “Apakah mau nur (khair) ms Rasul sebagai yang mengujudkan kehidupan bahagia, ataukan dzulumat ms syayathin yang mengakibatkan kehidupan buah simalakama.





62. (Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum.

















Innaa ja'alnaahaa fitnatal lizh zhaalimiin





Artinya :





63. “Sesungguhnya Kami (Allah) membikin yang demikian (dz ms sy) menjadi satu kehidupan fitnah bagi pendukung-pendukung dz ms syayathin”.





63. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim.

















Innahaa syajaratun takhruju fii ashlil jahiim





Artinya :





64. “Sebenarnya yang demikian itu adalah ibarat sejenis pohon yang berakar tunggang kedalam jahannam”.





64. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka Jahim.

















Thal'uhaa ka annahuu ru-uususy syayaa-thiin





Artinya :





65. “Peradaban yang demikian (dz ms sy) adalah bagaikan pameran tengkorak dari badan syaithan yang tidak pernah kelihatan”.





65. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan.



















Fa innahum la aakiluuna minhaa fa maa-li-uuna minhal buthuun





Artinya :





66. “Maka sebenarnya yang demikian itu (pendukung peradaban dz ms sy), penaka pemakan semacam makanan yang semakin dimakan niscaya tidak pernah merasa kenyang “





66. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.



















Tsumma inna lahum 'alaihaa la syaubam min hamiim





Artinya :





67. “Maka sebenarnya yang demikian itu (pendukung peradaban dz ms sy), atas hal yang demikian, bagaikan buih diair mendidih dari rebusan dz ms syayathin”.





67. Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.

















Tsumma inna marji'ahum la ilal jahiim





Artinya :





68. “Akhirnya bahwa kesudahannya mereka itu (pendukung dz ms sy), adalah benar-benar satu kehidupan jahannam yang demikian pedih tiada tanding”.





68. Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.

















Innahum alfau aabaa-ahum dhaalliin.





Artinya :





69. “Sebenarnya mereka itu (pendukung dz ms sy) adalah mengikuti tradisi nenek moyangnya yang menjadi pendukung dz ms sy”





69. Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat.

















Fa hum 'alaa aatsaarihim yuhra'uun





Artinya :





70. “Maka mereka itu (pendukung dz ms sy) adalah yang maju berderap atas jejak nenek moyang mencapai buntung”.





70. Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu.



















Wa laqad dhalla qablahum aktsarul awwaliin





Artinya :





71. “Dan sungguh sebenarnya, sebelumnya mereka itu, massal terdahulu telah berlaku dz ms syayathin”.





71. Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,

















Wa la qad arsalnaa fiihim mundziriin





Artinya :





72. “Dan sungguh sebenarnya Kami (Allah) telah mengutus berbagai missi Nur ms Rasul dikalangan mereka sendiri untuk member peringatan terhadap pilihan dz ms sy”.





72. dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan (rasul-rasul) di kalangan mereka.



















Fanzhur kaifa kaana 'aaqibatul mundza-riin





Artinya :





73. “Maka lihatlah, dengan pembuktian al-Qur’an ms Rasul ini, betapa akibatnya mereka yang membangkang missi Nur ms Rasul dari pilihan dz ms sy”.





73. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.



















Illaa 'ibaadallaahil mukhlashiin.





Artinya :





74. “Sebaliknya (lihatlah) abdi-abdi kehidupan dengan ajaran Allah ms Rasul-Nya yang tanpa tedeng aling-aling”.





74. Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa tidak akan diazab).







Demikianlah sejarah menurut al-Qur’an dengan pembuktian sunnah Rasul.





Maka dengan pembuktian diatas kita rumuskan bahwa prinsip sejarah adalah total laku perbuatan manusia yang terus menerus dan sambung menyambung atas prinsip yang sama (alternative Nur ms Rasul dan atau dz ms sy) oleh muka yang berlain-lainan dalam waktu yang berbeda-beda dipermukaan bumi ini hingga mencapai satu kesudahan terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar