Selasa, 02 Agustus 2011

KRISIS MAKNA HIDUP

Di tengah kondisi yg tdk menentu dan hantaman krisis yg terus menerus, kini Umat Islam bagaikan penumpang kapal yg di amuk oleh ombak dan badai, sehingga oleng ke sana ke mari tanpa ada sesuatu pun yg melindunginya. Sementara di tubuh umat Islam sendiri masih belum terjadi kerjasama dan kekompakan. Rasulullah memberi perumpamaan melalui salahsatu haditsnya, “Perumpamaan orang2 yg berdiri pd batas2 ALLAAH dan yg terjauh melampauinya adalah sprt segerombolan orang yg menumpang sebuah kapal. Sebagian mendapat tempat di bagian atas dan sebagian lagi di bagian bawah. Org2 di bagian bawah apabila membutuhkan air, mrk hrs melewati org2 di bagian atas seraya berkata, ‘Sebaiknya kami lubangi saja pd bagian tempat kami, shg kami tdk menyusahkan org2 di atas kami.’ Apabila mereka yg di atas membiarkan maksud org2 yg di bawah, maka celakalah mereka semua. Namun bila mereka mencegahnya, maka selamatlah mereka dan juga seluruh isi kapal tsb”. (HR Buchari Muslim dan Tarmidzi). Inilah perumpamaan yg mendalam yg di sampaikan Rasulullah, bahwa jika dua kelompok tsb tdk saling mengingatkan, saling mencegah dari perbuatan munkar serta mempertahankan subjektif ego sentrisnya masing2, maka akan karam dan tenggelam. Gambaran di atas menunjukan bahwa perbuatan suatu kelompok dalam tubuh umat Islam, yg melakukan Penodaan dan Penyelewengan, maka semua akan merasakan akibatnya. Julukan spt: Teroris, Fundamentalis, Radikalis, Separatis, Akomodasionis, Islam Kiri, Islam Kanan dll. Betapapun julukan itu merupakan bias dari pandangan Barat (Kaum Orientalis) untuk melecehkan, memecah belah dan menindas umat Islam, namun menunjukan pula antar kelompok Islam tdk terjalin kerjasama dan kekompakan. Bahkan terkesan Individualis dan bergerak sendiri2. Dalam kondisi demikian sampai kapan pun kita akan mengalami keterpurukan ditengah zaman yg terus maju dan berkembang. Beberapa Prediksi Rasulullah: “Islam akan mengalami kelunturan bagaikan lunturnya corak kain. Shg tdk dipahami lagi apa itu fungsi Shaum, Shalat, Hajj dan Shadaqah”. “Kelak tali pengikat Islam akan tanggal satu persatu. Pd saat ikatan yg satu tanggal, maka segera pula org akan menanggalkan yg berikutnya. Yg pertama adalah Norma Hukum dan terakhir adalah Shalat”. “Kelak kamu akan mengalami keadaan bagaikan hidangan yg dikerubuti org lapar. Rasul ditanya: apakah krn sedikitnya jmlh umat Islam pd waktu itu? Tidak! Bahkan jumlah kalian banyak. Namun jumlah tersebut tak ubahnya buih air bah. Musuh2 kamu tdk lg gentar thdp kamu, justru kamulah yg di timpa kehinaan. Sahabat bertanya: apa faktor penyebabnya? Yaitu: Cinta Dunia dan Takut Mati”. “Kelak akan datang suatu zaman atas umatku tdk adalah IMAN itu kecuali pengakuannya saja, dan tdk adalah ISLAM itu kecuali namanya saja, begitu tdk adalah ALQURAAN itu kecuali tinggal tulisannya saja, dan bangunan masjid2nya indah megah yg isinya kosong dari petunjuk ALQURAN wa Sunnah Rasul, begitu pula Ulama2nya sejahat2nya makhluk di bawah langit, dari mereka itulah keluarnya berbagai fitnahan dan kpdnyalah fitnah itu akan berbalik”. “Sebagian dari tanda2 kehancuran alam semesta adl diangkatnya ILMU, munculnya kebodohan, merajalelanya perjinahan, banyaknya pemabuk dan semakin berkurangnya jumlah laki2, shg antara laki2 dan perempuan satu berbanding limapuluh”. “Sungguh kelak kalian benar2 akan mengikuti jejak langkah manusia sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta, shg jikalaulah mrk memasuki sarang serigala pasti kalian akan memasukinya. Bertanya para Sahabat: siapakah mereka itu ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: mrk adl Yahudi dan Nasrani. Bertanya lg para Sahabat: bagaimana jalan keluarnya? Rasulullah menjawab: aku tinggalkan utk kehidupan kalian dua pegangan hidup, apapun selama kalian memegang teguh trhdp keduanya itu kalian tdk akan hidup sesat selamanya. Dia adalah: Kitab ALLAAH (ALQURAN) wa Sunnah Rasul”. BERSAMBUNG!

2 komentar:

  1. Kalo ente merasa sedang berada pada krisis hidup, ente sadari dulu, ada Mata, Telinga, dan Hati (Lihat, Dengar, Dan Rasakan) tanpa ketiga hal itu ente seperti orang cacat yang butuh bantuin manusia lain, tapi kalo ente sehat dan normal, ente sadari dulu, ente ini Matanya yang buta atau Mata hatinya yang buta. Alquran adalah petunjuk dan pedoman hidup bagi kaum yang meyakini, kalo ente yakin sama islam, ente baca Al Ikhlas, itu disitu kesadaran kita , siapa tuhan, namanya dan tuhan mempunyai ciri apa, Nah ente baca jangan kayak baca komik, tesis, atau pidato, dipake (Mata, Telinga, dan Hati) karena gaya bahasa ini adalah Perintah dan percakapan, antara pengakuan diri ente, kesadaran pemikiran diri ente, dan keutuhan diri ente terhadap sesuatu yang esa. dari situ muncullah keyakinan dan percaya , gak cukup disitu, ente tetep pake kesadaran ente untuk terus memakai akal ente untuk "Membaca, dan Memahami". Jangan maen tendang, terus generalisasi yang umum salah lalu ente ngaku ilmiah, tapi ente sendiri gak pernah tau ente sadar apa nggak kalo ente tuh sudah memahami, bukan cuma mengaku paham

    BalasHapus
  2. Utoo : ente mcm benar aja,lucu komentar ente, ente tau salahnya tau benarnya? Jgn kebenaran d ukur pakai akal sehat wkwkwk, pakai firman Allah

    BalasHapus