Kamis, 11 Agustus 2011

Metosisnatif Al-quran



Blog ini adalah sebuah rujukan jitu untuk belajar Al Quran. Penamaan METOSISNATIF diambil dari akronim METODOLOGI, SISTEMATIKA, ANALITIKA dan OBJEKTIFITA. Tentang apa pengertian dari itu semua, hal itu dijelaskan di masing-masing halaman yang ada di blog ini. (harap tunggu, karena masih dalam proses persiapan dan pengeditan)
Sedikit Mengurangi Kepenasaran Anda.
Dalam halaman2 blog ini akan anda temukan hal-hal mengagetkan tentang makna atau tafsir al Quran. Mengagetkan karena mungkin berbeda dari yang selama ini ada atau kebanyakan orang fahami. Untuk itu, sekadar mengurangi rasa kepenasaran anda kami ungkap rahasianya.
Rahasia yang dimaksud adalah pendekatan dalam pembelajaran al Quran yaitupendekatan keilmuan dan pendekatan kebahasaan. Kalau dianalogikan kedua pendekatan ini dalam bidang pertanian adalah ibarat petani yang menanam padi ingin mendapatkan hasil yang bagus. Apa yang diperlukan yaitu pertama, alat & perlengkapan pertanian, bisa berupa cangkul, arit, bibit, bajak, traktor dan lainnya. Kedua, ilmu tentang pertanian itu sendiri yaitu segenap Ilmu tentang pertanian khususnya bagaimana bertanam padi yang jitu sehingga menghasilkan hasil/panen yang bagus. Seorang petani yang berilmu tahu kapan harus menanam, bagaimana mencangkul yang baik, bagaimana supaya subur, bagaimana membasmi hama dan lainnya supaya menghasilan panen yang baik.
Begitupun dalam mempelajari al Quran, hanya punya alat saja (bahasa arab) tidak menjamin dapat menemukan makna yang jitu. Diperlukan perangkat lain yaitu pendekatan keilmuan. Dalam bahasa umum pendekatan keilmuan ini sering disebut
ilmu tafsir. Dengan penerapan yang sangat ketat terhadap kedua pendekatan ini, makna al Quran yang jitu akan diperoleh. Hasilnya, akan sangat banyak mengagetkan banyak orang. Oleh karena itu, kami ungkap rahasia dari berbagai macam hal tentang makna al Quran kepada anda sebagai bentuk pertanggungjawaban. Bentuk pertanggungjawaban ini sebagai ungkapan bahwa kami tidak mengada-ada dalam menfasirkan al Quran atau dalam bahasa yang kasar ” seenak perutnya sendiri”. Artikel yang kami sajikanpun tidak sembarangan kami tampilkan. Semua hasil temuan yang ada telah melewati dua pendekatan itu dengan ketat baik dari aspek kebahasaan maupun keilmuan.
Ringkasnya, Pendekatan Keilmuan ini adalah seperangkat metode yang terdiri dari Metodologi Al Quran, Sistematika Al Quran, Analitika Al Quran dan Objektifita Al Quran. Sehingga mengantarkan para peserta studi untuk menjadikan al Quran sebagai Subyek studi (penentu) bukan objek (yang ditentukan). Dengan demikian al Quran berbicara tentang dirinya sendiri, ayat al Quran dengan pendekatan ini saling menafsirkan dan menjelaskan.
Sedangkan, Pendekatan kebahasaan Al - Quran adalah alat kebahasaan yang harus dipunyai ketika kita berhadapan dengan Al Quran. Karena “Al Quran = Qur-anan 'arabyyan” (tentang tema ini akan dibahas tersendiri) maka ilmu2 qawa'idul arabyyah seperti sharf(membahas perubahan2 bentuk kata), nahwu ( membahas posisi sebuah kata dalam kalimat) dan balaghah (bentuk2 ungkapan sastra) mutlak diperlukan dan dikuasai.
Inilah cara jitu belajar Al Quran, perpaduan antara pendekatan keilmuan dan kebahasaan yang melahirkan hasil yang dahsyat !!!
Selamat Belajar Al Quran
Salam
Redaksi
Tambah komentar April 20, 2007

Sekilas Metodologi Al Quran

Sekilas Metodologi Al Quran……
Tambah komentar April 17, 2007

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamua’alaikum Wr. Wb
Cara Jitu belajar Al Quran.
Ya…, cara jitu belajar Al Quran !!! Tidak lain adalah motifasi (kemauan belajar) dan kerja keras. dua hal ini yang langka. Walaupun mahir bahasa Arab tapi kalau tidak ada kemauan, Al Quran kagak bakalan dimengerti. Siapa Bilang semua rang Arab pinter & ngerti Al Quran ???
Tidak ada cara instan, apalagi untuk sekaligus memahaminya. Semua butuh proses, Saudara !!!!!
Satu hal penting, semua cara JITU untuk belajar atau mencapai apapun dimulai dengan rasa ingin tahu serta motifasi/keinginan yang kuat. Hampir seluruh penemu besar dunia, dalam bidang apapun, dimulai dengan rasa ingin tahu yg besar. Setelah itu, motifasi dan kerja keras.
Membangkitkan rasa ingin tahu sehingga melahirkan minat belajar Al Quran adalah tugas awal yang gampang-gampang susah. kalau mau disurvei, nih :
  1. Berapa persen penduduk muslim indonesia yang bisa baca tulis Al Quran ?
  2. setelah itu, berapa yang faham atau ngerti maknanya ?
  3. dari yang ngerti dan faham, berapa yang telah mengamalkannya ?
  4. dsb…,dst.., dll.., ???
Ayo siapa yang mau survey …???
Metosisnatif, Cara Jitu Belajar Al Quran akan mengambil salah satu peran awal ini yaitu membangkitkan rasa ingin tahu/penasaran  baik yang awam maupun faham Al Quran. Dalam tingkat ekstrim dan bahasa yang hiperbolis,  MEMPERTANYAKAN KEMBALI tentang pemahaman-pemahaman Al Quran selama ini. Dan Bahkan Lebih Ekstrim lagi, MENGGUGATNYA.
Ya… Saking semangatnya, sehingga terdengar MENANTANG. Tapi, sebenarnya TIDAK! Saudara… Itu karena darah muda semata. Blog ini bertujuan sebagai sarana belajar mengajar dan diskusi seputar Al Quran dan pemahamannya…
Sekian dulu… …
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar