Senin, 19 September 2011

JAHUDISME DALAM PENILAIAN ALLAH BERDASARKAN PEMBUKTIAN ALQURANU WA SUNNATURRASUL

Mari kita kenali karakter bangsa Y4H03DI, sehingga diri kita terhindar dar keburukan perilaku mereka. Ane akan menurunkannya secara bertahap sehingga mudah-mudahan akan lebih melekat dalam ingatan.

1. BANGSA PERTAMA KALI YANG KAFIR KEPADA NABIMUHAMMAD SALLALAHU ’ALAHI WA SALLAM

Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah 41 Allah menerangkan, bahwa Bangsa Yahudi/Bani Israil adalah bangsa yang pertama kali kafir kepada Nabi Sallalahu‘Alaihi wa Sallam.

وَآمِنُوا بِمَا أَنزَلْتُ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُمْ وَلَا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ ۖ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ

"Dan berimanlah kamu kepada apa yang Aku turunkan yang membenarkan apa yang ada padamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kali kafir kepada-Nya dan janganlah kamu menjual ayat-ayat-Ku dengan harga murah, dan hanya kepada Akulah hendaknya kamu bertaqwa!

Dalam ayat ini Allah berbicara kepada Bangsa Yahudi, sebagai bangsa yang telahsering kedatangan Nabi. Bangsa ini menerima kitab-kitab suci dari langit, tetapi merupakan bangsa yang paling benci kepada orang-orang mu'min. Bangsa Yahudidiajak untuk menjadi orang pertama untuk beriman kepada Nabi Muhammadsupaya bangsa-bangsa lain bersedia mengikuti jejaknya.

Kepada bangsa Yahudi Allah berfirman supaya mereka beriman kepada Al-Qur'an sebagai pelaksanaan memenuhi janji kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwamemenuhi janji kepada Allah dengan mengikuti perintah dengan beriman kepada Al-Qur'an dan Nabi Muhammad adalah suatu tindakan lebih penting, dari lainnya.Sebab langkah semacam ini merupakan dasar yang pokok dan tujuan utama.Al-Qur'an diturunkan untuk membenarkan keterangan-keterangan yang tersebut dalamTaurat dan Kitab-kitab para Nabi sebelumnya. Perintah-perintah yeng tersebut didalamnya yakni berupa ajakan bertauhid, meninggalkan perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan dengan terang-terangan maupun dengan tersembunyi, menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah perbuatan kemungkaran dan sebagainya yangmembawa kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Ini sama denganajaran Musa dan para Nabi sebelumnya, karena semuanya itu tujuannya satu, yaitumenetapkan kebenaran dan memberi petunjuk kepada manusia serta melenyapkankesesatan dalam aqidah.
Tetapi bagaimanakah sikap Bangsa Yahudi terhadap teguran Al-Qur'an ini? Mereka bahkan cepat-cepat bersikap kufur kepada Al-Qur'an. Padahal seharusnya mereka berada pada barisan depan untuk beriman kepada Nabi Muhammad dan Al-Qur'anini. Karena mereka telah mengetahui kebenaran Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  berdasarkan keterangan Kitab-kitab suci mereka, yang telah menyampaikan kabarkedatangan Nabi akhir zaman. Dalam buku-buku tarikh dijelaskan, bahwa NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang hijrah ke Madinah, kaum Yahudi Madinahmendustakannya. Kemudian langkah mereka ini diikuti oleh orang-orang YahudiBani Quroidhah, Bani Nadhir, Yahudi Khoibar dan meluas kepada golongan Yahudilain-lainnya.

Terhadap sikap mereka yang kufur ini, maka Allah kemudian memperingatkansecara keras dengan titah-Nya: "Janganlah kamu bersikap mendustakan kenabianMuhammad dan kitab suci yang dibawanya serta menolak petunjuknya, karena inginmenukar dengan kesenangan dunia yang sedikit". Para pendeta dan pemimpin

Y4h0edi karena ingin memperoleh pengaruh, harta, pangkat dan kedudukan di matarakyatnya. Mereka mendustakan kebenaran Nabi. Sedangkan golongan awam bangsa Yahudi menolak kebenaran Nabi Muhammad, karena ingin mendapatkankasih sayang dari para pemimpin. Ingin memperoleh nasib baik dan takutmenghadapi permusuhan dan kemarahan para pemimpin dan masyarakatnya.

Sikap pemimpin dan masyarakat Y4h0edi mendustakan kebenaran Nabi Muhammadadalah perbuatan yang merugikan diri sendiri. Perbuatan mereka ini dikatakanmenukar keridho'an dengan kemurkaan, rahmat dengan siksa baik di dunia maupundi akhirat.Seharusnya memang Bangsa Yahudi sebagai bangsa yang menerima wasiat NabiMusa dan Nabi Isa a.s. untuk beriman kepada Nabi akhir zaman menjadi pionirmenyambut kebenaran Al-Qur'an, bukan menjadi pionir yang kafir kepada Al-Qur'an dan Nabi Muhammad.

2. BANGSA YANG SUKA MEMUTARBALIKKAN KEBENARAN

 Allah berfirman:

تَعْلَمُونَ وَأَنتُمْ الْحَقَّ  وَتَكْتُمُوا بِالْبَاطِلِ الْحَقَّ تَلْبِسُوا وَلَا

"Dan janganlah kamu campur-adukkan kebenaran dan kebatilan dan janganlah kamu sembunyikankebenaran padahal kamu mengetahuinya." (Al- Baqarah: 42)

Dalam ayat ini para pendeta bangsa Yahudi mendapatkan peringatan keras, karena perbuatannya mencampuradukkan kebenaran dan kebatilan. Yang dimaksuddengan mencampuradukkan kebenaran dan kebatilan ialah merubah ayat Tauratmaupun Injil, sehingga tidak lagi dapat dibaca maksud aslinya. Misalnya, merekatelah merubah kata Muhammad dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa Ibranidengan kata "Paraclet" yang artinya orang yang punya sifat terpuji. Walaupun kata"Paraclet" sama artinya dengan kata "Muhammad" tetapi perubahan kata tersebutmenimbulkan pengertian yang kabur. Akibatnya nama yang telah tegas disebutdengan kata "Muhammad" menjadi sulit untuk dimengerti orang dan lenyaplahkebenaran yang dikehendaki.

Ayat ini pun menjelaskan cara pendeta Yahudi melakukan perbuatan-perbuatansesat dan menyesatkan. Kitab Suci Taurat dan Injil yang ada pada mereka hal-halsebagai berikut:
Mengingatkan tentang munculnya Nabi-nabi palsu di tengah-tengah mereka,dan terjadi pada rnereka keanehan-keanehan yang mengejutkan hati. Allah akan membangkitkan seorang Nabi dari keturunan Ismail di tengah-tengah mereka, dia akan mendirikan satu ummat, dia adalah anak keturunanHajar. Dan Allah terangkan tandatanda Nabi keturunan Ismail ini dengan te-rang, tidak samar sedikit pun dan tidak kabur.
Lalu para pendeta dan para rahib mengaburkan hal ini kepada masyarakat denganmenukar yang benar dengan kebatilan. Mereka kaburkan kepada masyarakat bahwaNabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah di antara Nabi-nabi yangditerangkan oleh Taurat tanda-tanda kepalsuannya. Mereka sembunyikan sifat-sifat yang sesuai dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang telah rnereka ketahui.Mereka sembunyikan pula pengetahuan mereka tentang sifat-sifat para Nabi yang jujur dan cara mereka mengajak manusia ke jalan Allah. Mereka menolak jalan yanglurus dengan tidak mau beriman kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, denganmenambahkan keterangan-keterangan dusta, tradisi-tradisi, bid'ah yang dibuat berdasarkan takwil dan mengikuti ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatansebagian orang-orang dahulu yang mereka jadikan sumber agama. Dan beralasan bahwa orang-orang dahulu lebih mengerti maksud ucapan para Nabi dan lebihfanatik sikapnya dalam mengikuti mereka. Karena itu, maka bagi orang-orang yangdatang kemudian, hendaklah mengikuti ucapan mereka itu, bukan sabda para Nabi yang sulit kita mengerti. Begitulah anggapan mereka.

Tetapi alasan ini tidak diterima Allah, dan dinyatakan sebagai perbuatanmencampuradukkan dan menyembunyikan kebenaran yang ada dalam Tauratsampai saat kita ini. Begitu juga “Allah tidak menerima ulama yang datangkemudian dari agama dan syari'at apapun yang meninggalkan kitab-Nya "danmengikuti ucapan ulama dahulu dengan alasan seperti di atas. Semua yangdiketahui berasal dari kitab Allah wajib kita amalkan dan kalau ada sesuatu yangtidak kita mengerti, hendaklah bertanya kepada ahlinya. Jika kita sudah mengertidan mengetahui, maka wajiblah kita amalkan.

Ayat ini sekali pun khusus tertuju kepada Bani Israil, namun dapat mencakup semuaorang yang berbuat seperti mereka. Karenanya orang yang menerima suap untuk mengubah kebenaran dan membatalkannya atau menolak memberitahukan apa yang wajib diberitahukan, atau menyampaikan ilmu yang wajib disampaikannya,tetapi hanya mau kalau diberi upah, maka perbuatan-perbuatan tersebut termasuk dalam ketentuan ayat ini.

3. BANGSA YANG DIPERINGATKAN ALLAH KARENA KEINGKARANNYA TERHADAP NIKMAT ALLAH

 Allah berfirman:
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

'Wahai, Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan ingatlah bahwa Aku telah melebihkan kamu atas segala ummat di alam ini.

وَاتَّقُوا يَوْمًا لَّا تَجْزِي نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ

Dan takutlah kamu kepada satu hari yang seorang tidak akan dapat membela orang lain sedikit pun dan tidak akan diterima syafaat darinya dan tidakdiambilnya tebusan dari padanya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan! (Al- Baqarah 47-48).

Ayat ini mengingatkan Bani Israil akan nikmat Allah yang pernah mereka terima,tetapi selalu mereka lupakan. Di dalam ayat, ini dijelaskan rupa nikmat yangditerima oleh Bangsa Yahudi ini, yaitu berupa karunia kelebihan dari bangsa lain.

Mereka menyangka, adalah mungkin untuk membebaskan orang-orang berdosa darisiksa dengan jalan membayar tebusan, atau pertolongan orang-orang yang dekatdengan hakim, sehingga hakim mengubah pendapatnya dan membatalkan apa yangtelah diniatkannya.
Keingkaran Bangsa Yahudi terhadap pembalasan akhirat yang serba adil dananggapan mereka bahwa pengadilan di akhirat dapat dipengaruhi oleh suap danpembelaan orang-orang tertentu adalah bukti nyata keingkaran mereka kepadanikmat Allah.

4. BANGSA YANG PERNAH DIUJI DALAM PERBUDAKAN RAJA-RAJA MESIR

Allah berfirman:
وَإِذْ نَجَّيْنَاكُم مِّنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ ۚ وَفِي ذَٰلِكُم بَلَاءٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌ

"Dan ingatlah ketika Kami menyelamatkan kamu dari pengikut-pengikut Fir'aun, mereka menimpakan siksa yang kejam, menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dandalam hal itu terdapat ujian besar dari Tuhan kamu" (Al -Baqarah:49).

Kepada orang-orang Y4h0edi yang hidup dimasa turunnya Al-Qur'an, Allahmenyebut-nyebut tentang nikmat-nikmat-Nya yang pernah dialami oleh nenek moyang mereka. Karena pemberian nikmat kepada suatu ummat merupakanpemberian kepada segenap perorangannya baik yang mengalami nikmat itu ataupun yang tidak, sebab peninggalan yang ada di kalangan ummat itu akan diwarisi olehgenerasi berikutnya.

Berbagai macam bencana yang diingatkan kepada kaum Y4h0edi dalam Al-Qur'anadalah bencana yang telah menimpa bangsa ini akibat perbuatan yang dikerjakanoleh segenap orang Yahudi.

Para ahli sejarah menceritakan bahwa orang pertama dari kalangan Bani Israil yangmasuk ke Mesir ialah Nabi Yusuf as., kemudian datang saudara-saudaranya bergabung kepadanya. Lalu mereka berkembang biak dan dalam masa empat ratustahun mencapai jumlah enam ratus ribu orang, yaitu ketika mereka keluar dariMesir karena penindasan Fir'aun dan kaumnya. Karena ketika itu Fir'aun melihat bertambah banyaknya kaum Yahudi di negerinya mendesak Mesir, maka ia mulaimembudakkan mereka, dan memaksa kerja berat dalam pelbagai bidang pekerjaandan perusahaan. Akan tetapi sekalipun begitu, jumlah mereka semakin bertambah disamping tetap berpegang kepada kebiasaan dan tradisi mereka, tanpa mau berbaursedikit pun dengan masyarakat Mesir dan tidak berpartisipasi dalam perjuanganmereka, sampai kepada sikap egoisme, enggan dan perasaan lebih tinggi dari bangsalain, karena keyakinan bahwa mereka bangsa pilihan Tuhan dan manusia yangpaling mulia. Kenyataan ini mencemaskan bangsa Mesir dan khawatir kalau kaum Yahudi semakin bertambah besar akan mengalahkan dan merampas negeri mereka.Karena itu bangsa Mesir yang giat, aktif, suka kerja dan berpikiran tajam menjadisusah, lalu berusaha membinasakan mereka dengan jalan membunuh anak laki-lakimereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka., Kemudian Fir'aun memerintahkan kepada semua kabilah supaya membunuh setiap bayi laki-laki bangsa Israil.

Para ahli sejarah meriwayatkan bahwa ketika. Allah mengutus Musa kepada Fir'aundan kaumnya, ia mengajak mereka supaya mereka beriman kepada-Nya dan Musaminta kepada mereka agar membebaskan Bani Israil, tidak menganiaya danmenindas. Tetapi justru Fir'aun menyiksa mereka lebih hebat lagi dan menganiayamereka dengan lebih kejam.Hal ini dikuatkan oleh keterangan yang terdapat dalam Kitab Keluaran pada KitabTaurat, bahwa Allah memberitahukan kepada Musa yang menyatakan bahwa la akanmenjadikan hati Fir'aun keras terhadap Bani Israil, akan lebih menganiaya dan tidak akan melepaskan pergi bersama Musa, sampai Allah perlihatkan ayat-ayat-Nya.Sesudah Musa mengajak Fir'aun supaya iman, ia bertambah zalim dan durhaka.Lalu menyuruh kepada orang-orang yang mengerjapaksakan Bani Israil supaya bersikap lebih keras lagi terhadap mereka, tidak memberi upah yang dulu biasanyadiberikan sebagai upah kerja bangunan, memaksakan mengumpulkan batu danmengerjakan semua bangunan yang dibangun tanpa keringanan sedikit pun.

5. BANGSA YANG MENYEMBAH BERHALA DI TENGAH BIMBINGANNABI-NYA

 Allah berfirman:
وَإِذْ وَاعَدْنَا مُوسَىٰ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِن بَعْدِهِ وَأَنتُمْ ظَالِمُونَ

"Dan ingatlah ketika Kami berjanji kepada Musa empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak sapisebagai sembahan sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang dzalim:' (Al-Baqarah: 51).

Ketika Nabi Musa diperintahkan oleh Allah selama 40 malam berada di bukitTursina, maka bangsa Yahudi ditinggalkannya di bawah pimpinan Nabi Harun. NabiMusa menanti di bukit Tursina ini adalah untuk memenuhi permintaan Kaum Yahudi kepadanya, agar Allah memberi-kan sebuah Kitab Suci sebagai buktikebenaran kenabiannya. Lalu Tuhan berjanji kepada Musa akan memberikan Tauratdan memberi tempo kepadanya untuk menunggu. Menurut mereka saat-saatmenunggu itu selama bulan Dzul-Qaidah dan sepuluh hari Dzul-Hijjah, tetapimereka menganggapnya lama, lalu membuat anak sapi dari emas untuk disembah.Mereka berbuat dzalim kepada diri sendiri lantaran perbuatan syiriknya ini danmenempatkan sesuatu tidak pada tempatnya, yakni menyembah anak sapi yangdibuatnya dari emas sebagai ganti menyembah kepada Pencipta mereka danPenciptanya.

Peristiwa Bangsa Yahudi di zaman Nabi Musa ini dikisahkan kembali oleh Al-Qur'ankepada Bangsa Yahudi yang hidup pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dimaksudkan untuk menyatakan tingkah laku dan karakter Bangsa Yahudi yang begitu rusak. Sebab mereka tadinya minta kepada Nabi Musa agar Allahmenurunkan Kitab Suci kepada mereka, tetapi sebelum Kitab Suci tersebut turunmereka telah menyambutnya dengan perbuatan-perbuatan jahil dan sikapmenantang.

Akan tetapi perbuatan jahil mereka ini kemudian dihapuskan oleh Allah setelahmereka lebih dahulu bertobat. Allah tidak cepat-cepat membinasakan kaum Yahudi yang mengingkari ajaran Nabi Musa ini, bahkan menunda sampai Nabi Musa turundari bukit Tursina adalah merupakan nikmat pula bagi mereka. Dalam sejarahummat manusia hanya Bangsa Yahudilah yang menukar penyembahan kepada Allahdengan penyembahan kepada berhala yang berupa patung anak sapi dari emas.Demikianlah kehinaan dan rendahnya jiwa bangsa Yahudi yang tak mau menjadi baik walaupun dipimpin oleh seorang Nabi.

6. BANGSA YANG DIPERINTAHKAN MELAKUKAN BUNUH DIRIMASSAL

Allah berfirman:
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُم بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَىٰ بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

"Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sungguh kamu telah menganiaya dirimusendiri, karena menjadikan anak sapi sebagai sesembahan. Sebab itu bertaubatlah kamu kepada Penciptamu,lalu bunuhlah dirimu sendiri. Demikian itu lebih baik bagimu di sisi Penciptamu, lalu Dia menerimataubatmu. Sungguh Dia Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (Q S. Al-Baqarah: 54).

Ayat ini menerangkan perintah Allah kepada Bangsa Yahudi di zaman Musa as. agarmelakukan bunuh diri masal karena kedurhakaan mereka kepada Allah denganmelakukan penyembahan berhala ketika Nabi Musa sedang berada di atas bukitTursina. Bangsa Yahudi merupakan bangsa yang sangat durhaka karena merekamenyembah patung anak sapi sebagai ganti dari menyembah Allah, Penciptasekalian. alam.

Di dalam ayat ini disebutkan kata-kata "bunuhlah diri-diri kamu" yang dapat berarti bahwa orang-orang yang durhaka di antara ummat Nabi Musa as. disuruh bunuhdiri masal, atau dapat pula berarti bahwa orang-orang yang telah menyembah berhala disuruh oleh Allah agar dibunuh oleh orang-orang yang tetap beriman.

Kisah pembunuhan massal ummat Nabi Musa ini termaktub dalam Kitab Taurat yang ada sampai sekarang. Disebutkan bahwa Nabi Musa berseru kepada mereka:"Siapa yang memihak kepada Tuhan datanglah kepadaku". Lalu berkumpullahseluruh Bani Levi.

Nabi Musa menyuruh mereka mengangkat pedang mereka. Kemudian sebagianmereka membunuh sebagian lainnya. Bani Levi melakukan seperti yangdiperintahkan Musa. Dan pada hari itu tewaslah kira-kira 3000 orang.

Taubat dengan bunuh diri massal yang diperintahkan kepada Bangsa Yahudi iniadalah dimaksudkan membersihkan diri mereka dari bibit orang orang durhaka yang ada di tengah-tengah masyarakat mereka, sehingga kelak kemudian harimasyarakat ini diharapkan menjadi bersih dan baik.

Di dalam sejarah agama Samawi hanya Bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Allah untuk melakukan bunuh diri massal sebagai jalan bertaubat secara tuntas. Hal ini membuktikan bahwa Bangsa Yahudi merupakan golongan manusia yang sangat bobrok dalam kerusakan mental dan moralnya.

7. BANGSA YANG PERTAMA MENGINGKARI SIFAT GHAIB DANBERFAHAM MATERIALISME

Allah berfirman: (QS. Al-Baqarah:.55-56)
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّىٰ نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ  55
ثُمَّ بَعَثْنَاكُم مِّن بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan ingatlah ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami dapatmelihat Allah dengan jelas, maka kamu disambar petir sedang kamu menyaksikannya. Kemudian Kamibangkitkan kamu sesudah kematianmu supaya kamu bersyukur."

Bangsa Yahudi yang dipilih oleh Nabi Musa untuk menyertainya 'pergi ke bukitTursina ketika Musa kembali kepada mereka yang tiba-tiba didapatinya telahmenyembah patung anak sapi dengan penuh keingkaran dan kesombongan berkatakepada Musa: "Kami tidak akan sudi mengakui kebenaran ucapanmu, bahwa KitabSuci yang engkau bawa itu dari Allah, dan engkau telah mendengar firman-Nya serta Allah menyuruh supaya menerima dan mengamalkan Kitab suci Nya sebelum kamidapat melihat wujud Allah dengan mata kepala sendiri".

Ucapan Kaum Yahudi kepada Nabi Musa sebenarnya hanyalah sebagai alasan yangdicari-cari, supaya perbuatannya menyembah patung anak sapi dapat dimaklumioleh Nabi Musa as. Namun karena kedurhakaan dan kecongkakan mereka yangsangat keterlaluan ini mengakibatkan mereka binasa disambar petir. Orang-orang Yahudi yang masih taat kepada Nabi Musa selamat dari bencana ini.

Di dalam Taurat disebutkan, bahwa sebagian dari orang-orang Yahudi yangmengikuti Musa berkata, "Mengapa Allah hanya khusus berbicara ke pada Musa danHarun saja, tetapi tidak berbicara kepada kita!

Maka tersebarlah hal ini kepada Bani Israil seluruhnya, lalu mereka bertanya kepadaMusa sesudah kematian Harun, "Sesungguhnya nikmat Allah kepada Bangsa Israiladalah karena Ibrahim dan Ishak. Lalu mencakup seluruh bangsa ini. Sedangkanengkau tidak lebih baik daripada Ibrahim. Karena itu engkau tidak berhak menguasai kami tanpa adanya keistimewaan. Dan kami tidak akan percayakepadamu sebelum kami dapat melihat wujud Allah dengan nyata." Lalu merekadibawa Musa ke suatu tempat perkemahan tertentu,. Tiba-tiba bumi terbelah danmenelan sebagian dari mereka dan dari jurusan lain datang api, lalu menyambarsisanya.

Bangsa Yahudi yang sama sekali tidak mau menggunakan akal sehatnya, tetapihanya menurutkan bisikan setan adalah suatu kaum yang sungguh sungguh berwatak materialis. Walaupun mereka telah terpenuhi permintaan-permintaannyakepada Nabi Musa berupa mendapat makanan yang turun dari langit ataupunmusibah sebagai bukti yang terjadi di hadapan mereka sendiri akibat kedurhakaanmereka sendiri, tetapi mereka tetap ingkar kepada seruan dan ajakan tauhid.

Di bawah pimpinan Nabi Musa, Bangsa Yahudi telah memperlihatkan sikapkejahilan yang tak ada taranya. Karena mereka meminta kepada Musa agar dapatmelihat Allah dengan mata dan kepala sendiri. Sungguh tak ada golongan manusiadi permukaan bumi ini yang watak materialis dan pandangan materialisnya seperti bangsa Yahudi. Karena itu tidaklah mengherankan kalau bangsa Yahudi merupakanpionir dari semua pandangan sesat seluruh jagat ini.

8. BANGSA YANG SUKA BERBUAT ANIAYA DI TENGAH NIKMAT ALLAH

Allah berfirman : (Al-Baqarah:57)
وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَىٰ ۖ كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ۖ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

"Dan Kami naungkan awan di atasmu dan Kami turunkan Manna dan Salwa kepadamu. Makanlahmakanan yang baik-baik yang Kami karuniakan kepadamu; dan mereka tidaklah berbuat aniaya kepadaKami, akan tetapi mereka menganiaya terhadap diri mereka sendiri.“
Ketika Bangsa Yahudi keluar dari Mesir menyeberangi Laut Merah, lalu tinggal digurun pasir yang panas, kemudian mereka mengadu kepada Nabi Musa, agar iamohon kepada Allah mengirimkan awan untuk menaungi mereka sampai merekatiba di daerah yang dijanjikan. Lalu Allah naungi mereka dengan awan sepanjangperjalanan menuju daerah yang dijanjikan. Selain itu mereka pun mendapatkanmakanan Manna dan Salwa yang menjadi bekal mereka selama dalam perjalanan dipadang pasir yang tandus dan panas, selama mereka tinggal di daerah yangdijanjikan itu. Ini dalam Kitab Keluaran disebutkan: "Mereka makan Manna selamaempat puluh tahun dan rasanya makanan ini seperti roti dipoles madu, sebagaipengganti roti. Karena mereka dihararnkan makan buah-buahan dan sayur"

Namun apa gerangan sikap bangsa Yahudi menghadapi nikmat Allah yangmelimpah ini? Nikmat ini justru menjadikan mereka semakin keras kepala daningkar kepada Nabi Musa as. Sebab apa yang diperintahkan oleh Nabi Musa merekatolak dan apa yang beliau larang justru mereka langgar. Keingkaran mereka inimenyebabkan berbagai malapetaka dan adzab Allah turun kepada mereka, sehinggamereka hidup dalam kesusahan dan penderitaan.
Ayat ini memberikan pelajaran bahwa setiap tuntunan ilahi kepada manusiahanyalah mendatangkan kebahagiaan selama manusia mau mematuhinya. Tetapi bila manusia itu mengingkarinya niscaya akan menimbulkan penderitaan dirisendiri. Sejarah bangsa Yahudi menjadi saksi atas malapetaka yang menimpamereka karena berbuat dzalim dan sikap kufur terhadap nikmat Allah.

9. BANGSA YANG PALING CEREWET TERHADAP NABINYA

Allah berfirman: (Al-Baqarah:61)
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَن نَّصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ مِن بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ۚ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ

"Dan ingatlah ketika kamu berkata, "Hai Musa, kami tidak akan sabar dengan satu macam makanan. Makamohonlah untuk kami tumbuh-tumbuhan bumi berupa sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihrrya,kacangnya dan bawang merahnya.Musa berkata, "Apakah kamu mau menukar yang lebih baik dengan yang lebih rendah? Turunlah kamu kesuatu negeri karena di sana kamu memperoleh apa-apa yang kamu minta. Dan kepada mereka ditimpakanlah kehinaan dan kemiskinan, mereka patut mendapat murka dari Allah. Demikian itu karena mereka telah mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh Nabi-Nabi dengan tidak benar. Demikian itukarena kedurhakaan mereka dan mereka melewati betas.

Nenek moyang Bangsa Yahudi di masa Nabi Musa as. gemar meminta hal-hal yangsulit kepada Nabi Musa dengan maksud untuk mempermainkannya. Contohnya yang nyata ialah kata-kata mereka kepada Nabi Musa, "Kami tidak akan dapat bersabar dengan satu macam makanan seperti ini, yaitu Manna dan Salwa."

Mereka menyuruh Nabi Musa agar meminta kepada Allah untuk menumbuhkantumbuh-tumbuhan berupa sayur-mayur, ketimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah. Tetapi Nabi Musa menjawab dengan kata-kata, "Apakah kamu maumenukar makanan yang baik dengan makanan yang lebih jelek?"

Kemudian Nabi Musa menyuruh mereka pergi meninggalkan padang Tih dan tinggaldi tempat lain, jika mereka inginkan apa yang mereka minta.

Karena bumi yang Allah tetapkan kepada mereka ini hanya akan mereka diami beberapa waktu saja, sehingga di situ tidak perlu ditumbuhkan sayur-mayur. Allahtidak menetapkan mereka tinggal di sana, kecuali untuk menghilangkan lemahnyatekad mereka mengalahkan negeri-negeri lain, yang penduduknya biasa makan satumacam makanan saja. Padahal untuk dapat melepaskan diri dari apa yang tidak mereka sukai itu hanyalah bisa dengan jalan berani menyerang negeri-negeri yangdijanjikan yang ada di depan mereka. Dan Allah menjamin untuk menolong mereka.Karena itu, hendaklah mencari cara yang dapat memberi jalan kemenangan bagimereka.

Bangsa Yahudi sebagai golongan manusia yang durhaka telah melakukan kejahatan yang luar biasa dengan membunuh Nabi-nabi yang Allah kirim kepada mereka.

Mereka telah membunuh Asy'iya, Zakariya, Yahya dan lain-lainnya tanpa alasan yang benar atau suatu tuduhan yang boleh dijadikan alasan untuk membunuh.Karena orang yang berbuat salah adakalanya secara kabur beranggapan bahwa dia benar. Kitab mereka mengharamkan membunuh orang lain bukan Nabi, makaapalagi membunuh Nabi, kecuali ada alasan yang membenarkan demikian. Danfirman-Nya "Dengan tidak benar", padahal membunuh Nabi-nabi sudah tentu tidak ada alasan yang membenarkannya, adalah untuk lebih menyatakan keburukanmereka dan menjelaskan secara gamblang bahwa mereka berbuat itu bukan karenasalah paham atau mentakwilkan hukum sesuai yang disyari'atkan kepada agamamereka.

Akibat kedurhakaan dan sikap-sikap cerewetnya kepada Nabi-nabi, kemudian Allahmenjatuhkan hukuman kepada mereka. Dijadikan mereka berjiwa hina, berkelakuanrendah dan bermental lemah. Mereka akhirnya menjadi bangsa yang berwatak plin-plan, bersikap mudah menyerah kepada paksaan atau kekuatan yang dapat menimbulkan ketakutan pada diri mereka. Bangsa Yahudi telah memiliki sikapkerdil, sehingga tampak bekasnya pada wajah mereka.

Walaupun Bangsa Yahudi selalu menerima teguran dari para Nabinya, tetapi karenasikapnya yang cerewet, mereka selalu melanggar apa yang diajarkan para Nabi itupada mereka. Sesungguhnya agama para Nabi, besar pengaruhnya untuk merubahperwatakan manusia yang buruk menjadi baik, sehingga mereka tidak beranimelanggar agamanya. Karena bila ajaran agama telah dilanggar sekali saja, maka jiwa orang yang bersangkutan akan menjadi lemah dan mudah melakukanperbuatan dosa. Jika pelanggaran terhadap agama ini dilakukan berulang kali, maka jiwa orang yang bersangkutan akan bertambah lemah dan berubahlah wataknyamenjadi manusia pendurhaka. Seseorang yang menjadi pendurhaka akan denganmudah bersikap cerewet terhadap Nabi dan Rasul Allah.

10. BANGSA YANG CEPAT MELANGGAR JANJI ALLAH

 Allah berfirman: (QS. Al-Baqarah:64)

ثُمَّ تَوَلَّيْتُم مِّن بَعْدِ ذَٰلِكَ ۖ فَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَكُنتُم مِّنَ الْخَاسِرِينَ

"Kemudian kamu berpaling sesudah itu. Kalau tidak karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu,niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi."

Bangsa Yahudi yang berada di bawah pimpinan Nabi Musa diperintahkan oleh Allahuntuk melaksanakan isi Kitab Taurat dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh. Disaat mereka menerima perintah ini Allah mengangkat gunung Thursina di ataskepala mereka, agar mereka menjadi yakin dan bertambah kuat iman sertamenghayatinya dengan sedalam-dalamnya.
Sesudah mereka menyaksikan gunung yang terangkat di atas kepala mereka, lalu Allah menyuruh mereka berjanji untuk mematuhi kitab Taurat dengan sungguh-sungguh. Tujuan dari adanya persaksian gunung ini adalah menyiapkan diri merekamenjadi orang-orang bertaqwa yang sebenar-benarnya.

Akan tetapi yang terjadi pada Bangsa Yahudi ini adalah sikap yang sebaliknya.Mereka justru dengan cepat melanggar perjanjian yang baru saja mereka buat.Pelanggaran yang mereka lakukan terhadap Kitab Taurat tidaklah dengan segeradihukum oleh Allah. Seandainya tidak karena belas kasihan Allah kepada merekaniscayalah Bangsa Yahudi yang gemar melanggar janji ini telah binasa. Mereka berhak memperoleh siksa Allah sebab begitu cepat mereka mengingkari janji- janjinya kepada Allah. Bangsa Yahudi yang tinggal di kota Madinah di masaRasulullah telah mengadakan perjanjian dengan beliau untuk tidak salingmembantu musuh yang akan menyerang Madinah dan bersama-sama denganummat Islam untuk menjaga keamanan dan ketentraman di Madinah. Akan tetapikemudian Bangsa Yahudi bersepakat dengan Bangsa Quraisy di Mekkah untuk menyerang kota Madinah dan menghancurkan ummat Islam. Penyerangan bersamaini terjadi dalarn perang yang disebut perang Khandaq.
Perang Ahzab ini pada bulan Syawal tahun 5 H. Peristiwa ini disebutkan dalam surat Al-Ahzab ayat 10. Kota Madinah dikepung oleh musuh selama 27 hari, sehinggaummat Islam Madinah hampir mengalami kekacauan, karena kelaparan. Mayoritaskaum muslimin telah berputus asa. Pada saat yang telah dernikian gawat, kemudian Allah rnemberikan pertolongan-Nya sehingga musuh lari meninggalkan Madinahdan selamatlah umat Islam dari kepungan mereka.
Perang Ahzab ini memberikan pelajaran kepada Rasulullah bahwa Bangsa Yahudisebagai manusia yang tak pernah jujur memegang janji-janjinya kepada Nabi Musa.Karena pelanggaran janji itulah kemudian Rasulullah menghukum mati Bangsa Yahudi laki-laki dewasa, sedangkan anak-anak dan perempuan diusir keluar darikota Madinah.


11. BANGSA YANG PALING SUKA MEMPERMAINKAN PERINTAHNABINYA

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah:67-71)

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تَذْبَحُوا بَقَرَةً ۖ قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۖ قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ

"Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Sungguh Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka menjawab, "Apakah kamu hendak memperolok-olok kami?" Ia menjawab, "Akuberlindung kepada Allah dari golongan orang-orang yang bodoh." 67)“

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِيَ ۚ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَّا فَارِضٌ وَلَا بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَٰلِكَ ۖ فَافْعَلُوا مَا تُؤْمَرُونَ

Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu urituk kami, supaya Dia menerangkan kepada kami sapibetina apakah itu". Ia menjawab, "Sungguh Dia berfirman bahwa sapi itu sapi betina yang berumur tidak tuadan tidak muda, pertengahan antara itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu." 68)“

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا لَوْنُهَا ۚ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَّوْنُهَا تَسُرُّ النَّاظِرِينَ

Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami supaya Dia menerangkan kepada kami, apawarnanya." Ia menjawab, "Sungguh Dia berfirman bahwa dia adalah sapi betina yang kuning, sangat kuning warnanya, menyenangkan orang-orang yang melihatnya." 69)“

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِيَ إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِن شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ

Mereka berkata,"Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami supaya Dia menerangkan kepada kami,bagaimana sapi betina itu, karena sungguh sapi itu serupa saja bagi kami. Dan sungguh kami akan menjadiorang-orang yang mendapat petunjuk jika Allah menghendaki." 70)

قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَّا ذَلُولٌ تُثِيرُ الْأَرْضَ وَلَا تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لَّا شِيَةَ فِيهَا ۚ قَالُوا الْآنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ ۚ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ

Ia menjawab, "Sungguh Dia berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak pernah digunakanmembajak tanah dan mengairi tanaman, mulus, tidak belang". Mereka menjawab, "Sekarang engkau telahmembawa kebenaran". Lalu mereka menyembelihnya, dan hampir saja mereka tidak melakukannya." 71)

Al-Qur'an dalam membuat kisah peristiwa ini tidaklah disusun secara kronologisseperti yang dilakukan ahli-ahli sejarah. Karena maksud mengetengahkan kisah iniialah untuk menarik perhatian dan menciptakan suasana pada pendengar, agarperasaannya turut terlibat di dalam peristiwa yang senang dikisahkan.

Tentang sikap Bangsa Y4h0edi yang mempermainkan perintah Nabi Musa as. ini, jalan ceritanya sebagaimana disebutkan dalam riwayat adalah seba gaiberikut:
Konon ada seorang laki-laki tua kaya dari keluarga Bani 1sr4il dibunuh oleh anak-anak pamannya karena menginginkan harta warisannya. Mereka membawanya kekampung lain dan dilemparkan di tanah lapang. Kemudian mereka datang kekampung itu untuk menuntut pembayaran denda (diyat) dan menuduh beberapaorang dari penduduk kampung tersebut telah membunuh pamannya. Setelah Musamenanyakan hal itu kepada mereka, tetapi mereka menyangkal sehingga perkaranyamenjadi kabur. Mereka selalu menghinakan Musa untuk memohon kepada Allahkiranya berkenan menerangkan kepada mereka tentang pembunuhan yang misteriusitu.

Setelah terjadinya peristiwa itu mereka selalu membantah perintah-perintah NabiMusa as. dalam rangka menyelesaikan kasus tersebut. Bahkan Allah menyuruhkepada nabi Musa supaya orang-orang Y4h0edi itu mau melaksanakan apa yangsudah diperintahkan kepada mereka dengan rasa patuh dan taat, tidak selalu bertanya-tanya yang justru menambah kebingungan belaka.

Al-Qur'an menggambarkan betapa senangnya Bangsa Y4h0edi mempermainkan NabiMusa dengan dalih agar memperoleh keterangan lebih lengkap dan lebih terperinci.Setiap kali Nabi menjawab pertanyaan mereka, selalu mereka mengajukanpertanyaan baru sebagaimana tersebut dalam ayat 67 sampai 71 di atas.

Cobalah kita perhatikan pertanyaan yang mereka ajukan kepada Nabi Musa itu:
Sapi betina yang bagaimanakah? Berapakah umurnya, tua atau muda ? Apa warnanya? Apakah sapi untuk bekerja atau tidak? Warna kuningnya bagaimana?
Dari pertanyaan yang dibuat-buat ini, yang dimaksudkan agar berlepas diri dariperintah Allah yang diberikan kepada mereka, akhirnya mereka sendiri yangkepayahan melaksanakannya. Bahkan hampir saja mereka tidak dapat melakukanperintah tersebut.

Ibnu Jarir meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas berkenaandengan peristiwa yang dikisahkan ayat ini sebagai berikut: "Seandainya orang-orang Y4h0edi itu menyembelih sapi apa pun, asal betina sudah tentu cukup untuk memenuhi perintah yang diberikan kepada mereka, tetapi mereka mempersulit dirisendiri. Akhirnya mereka sendiri yang memikul beban berat menjalankan perintahtersebut".

Demikianlah perilaku Bangsa Y4h0edi terhadap Nabi Musa as. Walaupun merekamengakui dan mempercayai kenabian Musa, namun mereka tetap senangmempermainkan perintah-perintah Nabi Musa as.

12. BANGSA YANG PALING KERAS KEPALA MENOLAK KEBENARAN ILAHI

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah:74)

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُم مِّن بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

“Kemudian, sesudah itu hatimu menjadi keras sebagaimana batu atau lebih keras. Padahal sungguh di antarabatu-batu itu ada yang terbelah, lalu keluar air daripadanya, dan di antaranya ada yang jatuh menggelinding karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan."

Ayat ini melukiskan keadaan mental Bani 1sr4il setelah mereka menerima berbagainikmat dan nasihat yang diberikan oleh Nabi Musa. Ternyata bahwa nikmat Allahdan nasihat Nabi Musa kepada mereka sama sekali tidak berpengaruh positif kepadamereka. Mereka sama sekali seolah-olah tidak lagi mempunyai hati yang hidup,tetapi hanya sebagai makhluk yang berhati laksana batu, bahkan lebih kerasdaripada batu. Di antara batu-batu itu masih ada yang bisa berlubang karena tetesanair, sehingga mengalirkan sungai, selokan dan mata air, yang kemudian menjaditempat manusia dan hewan mengambil air dan berguna untuk menyiram tumbuh-tumbuhan. Bahkan ada batu yang jatuh dari atas gunung ketika gunung meletus atau gempa bumi atau disambar petir.

Tetapi hati Bangsa Y4h0edi tidak berubah menjadi baik dengan nasihat danperingatan dari Allah. Mereka sama sekali tidak dapat meresapi kebenaran, sehinggasegala tanda kekuasaan Allah yang ada di depan mereka dan yang dibawa oleh paraNabi sama sekali tidak berpengaruh positif ke dalam jiwa mereka. Segala apa yangmereka saksikan dari bukti kebenaran para Nabi justru hanya membuat merekasemakin ingkar dan berbuat kerusakan lebih besar.
Disamakan hati orang Y4h0edi kerasnya bagaikan batu adalah karena benda yang bernama batu ini tak dapat dicairkan sekalipun dengan api. Dan benda yang paling beku di jagad raya ini adalah batu, bukan besi maupun tembaga. Sebab besi dantembaga dapat menjadi leleh bila dipanaskan dengan api.

Batu pun masih ada yang bisa berlubang bila terkena tetesan air secara terusmenerus, sehingga akhirnya dapat berguna bagi kehidupan manusia. Tetapi hatiorang-orang Y4h0edi bukan saja keras kepala melebihi batu, namun tidak punya hatiuntuk meresapkan kebenaran. Bangsa Y4h0edi sepanjang sejarah telah terbuktisebagai penentang kebenaran paling keras dan hanya mengikuti bisikan nafsunya belaka.

13. BANGSA YANG TIDAK DAPAT DIHARAPKAN BERIMAN KEPADA KEBENARAN PARA NABI

Allah berfirman: (QS. Al-Baqarah:75)
أَفَتَطْمَعُونَ أَن يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِن بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

"Maka apakah kamu ingin sekali supaya mereka beriman karena seruanmu, padahal sebagian mereka ada yang mendengar firman Allah, lalu mengubahnya sesudah mereka memahaminya sedangkan mereka mengetahuinya."

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya sangat berharap masuknya kaum “Y4H03DI” ke dalam agama baru ini lalu masuk di bawah panji-panjinya. Karena agama mereka lebih dekat dengan agama baru ini dari pada yang lain, baik tentang ajaran-ajarannya, prinsip-prinsipnya dan tujuan-tujuannya. Mereka sudah sama dalam bidang tauhid, percaya kepada hari kebangkitan dan berkumpul kembali dipadang Mahsyar serta kitab mereka membenarkan apa yang ada dalam agama baruini.

Maka dalam ayat ini Allah mengisahkan kepada orang-orang mukmin tentang hal ihwal berita mereka yang dapat menghilangkan keinginan sangat kepada keimanan kaum “Y4H03DI” kepada Islam dan memutuskan harapan ini dengan menerangkan kejadian-kejadian yang terjadi kepada nenek moyang mereka pada zaman Musa yang selalu ingkar dan membangkang, menolak dan menentang. Lalu datang kepadamereka ayat demi ayat, datang siksaan yang memang pantas mereka terima, lalu minta kepada Nabi Musa agar berdo'a kepada Allah untuk melepaskan siksaanmereka, nanti mereka mau mengikuti dakwah Musa. Tetapi setelah terlepas dari siksaan itu, mereka kembali lagi seperti semula ingkar dan durhaka. Kedudukan mereka ini begitu hebatnya sehingga berani berkata kepada Musa, "Kami tidak mau percaya dan patuh kepada perintah-perintahmu, sebelum kami mendengar Allah berbicara sendiri dengan engkau". Lalu Musa memilih 70 orang di antara merekauntuk menyertainya mendengarkan wahyu dan berdialog dengan Tuhannya. Maka mereka mendengar firman-Nya pula dengan cara yang kita tidak mengetahui bagaimana hakekatnya. Mereka jadi yakin akan dialognya dengan Tuhannya dan mereka mau mendengar perintah-perintah dan larangannya. Kemudian sebagian dari mereka ini ada yang mengubah wahyu Allah yang pernah mereka dengar sendiri dan mereka palingkan dari isi sebenarnya dengan cara takwil dan pemutarbalikan.Begitulah perbuatan mereka terhadap Taurat, Kitab suci mereka sendiri.

Karena itu tidak heran kalau kaum “Y4H03DI” yang ada sekarang menentang petunjuk  Allah yang akan engkau bawa, Muhammad. Sifat sombong dan melawan itu sudah jadi tabiat dan warisan nenek moyang mereka, yang dulu biasa mengubah danmenukar ayat-ayat Allah, dan berlaku congkak, padahal sudah melihat sendiri bukti- bukti inderawi yang terjadi di tangan Musa. Karena itu lebih-lebih lagi mereka akanmengingkari agama yang argumen-argumennya rasional dan secara moril isinyasangat luas, yaitu Al-Qur'an. Karena Kitab ini memuat undang-undang yang mudahisinya, ringan bagi manusia, indah bahasanya, sehingga sastrawan-sastrawan Bangsa Arab sendiri tidak mampu menandinginya.

Lebih jauh dari itu Bangsa “Y4H03DI” yang tidak mau beriman kepada mereka, apalagikepada Nabi Muhammad, mereka pada umumnya, para ulama mereka khususnya mengalami kebingungan dan kegelisahan ketika datang rasul baru dengan Kitab baru pula. Mereka bersikap ragu-ragu, apakah masuk ke dalam Islam tetapi dengan akibat dihinakan oleh para pengikut-nya, atau tetap dalam agama lama, tetapi dengan akibat pengikut-pengikutnya sedikit? Karena itu akhirnya mengalami keputusan untuk bersikap munafiq, yaitu bila ketemu dengan golongan Islam bersikap baik dan kalau ketemu dengan golongan lain bersikap menghinakan Islam. Sekiranya sikap ini ketahuan masyarakat umum mereka siap untuk membuat alas an ini dan itu.

Sikap Bangsa “Y4H03DI” yang egois semacam ini bukan karena mereka tidak mengerti kebenaran, tetapi justru bermaksud memperalat kebenaran untuk memperoleh keuntungan bagi diri mereka sendiri.

Ayat 75 di atas dengan tegas memberikan keterangan bahwa mental durhaka dan fasiq yang ada pada Bangsa “Y4H03DI” sudah menjadi darah daging mereka. Karena itu ayat ini memperingatkan ummat Islam janganlah menaruh harapan sedikit pun kepada Bangsa “Y4H03DI” untuk dapat menjadi pemeluk-pemeluk Islam. Karena nenek moyang mereka, para pendeta dan ahli-ahli agama mereka gemar berbuat keji, yaitumerubah firman-firman Allah yang ada pada Kitab-kitab suci mereka, sehingga tidak lagi dapat diketahui kebenaran aslinya. Dengan demikian Bangsa “Y4H03DI” yang ada sampai sekarang pun mental dan keadaannya tidak lebih baik dari nenek moyang mereka.

14. BANGSA YANG PALING SUKA MENGATUR TIPU DAYA DI TENGAH MASYARAKAT

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah:76)
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُم بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُم بِهِ عِندَ رَبِّكُمْ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang beriman, mereka berkata, "Kami beriman". Dan bilasebagian mereka bertemu dengan sesamanya mereka berkata, "Apakah kamu ceritakan kepada mereka apa yang Allah bukakan kepadamu untuk mereka jadikan alasan melawan kamu di harapan Tuhanmu? Tidakkahkamu berpikir?"

Orang-orang “Y4H03DI” bila bertemu dengan sahabat-sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam., maka yang munafiq  di antara mereka itu mengemukakan pernyataan bahwa di dalam Kitab suci mereka telah dijelaskan akan datangnya Muhammad,seorang Rasul pembawa khabar gembira.

Tetapi orang-orang “Y4H03DI” ini bila telah berkumpul sesama mereka, maka para pendetanya menegur teman-temannya yang telah berani menceritakan rahasiaTaurat pada sahabat-sahabat Nabi tersebut. Mereka mencela perbuatan orang-orang “Y4H03DI” yang telah terlanjur menceritakan isi Taurat kepada sahabat-sahabat Nabi, bukan karena cerita itu tidak benar, tetapi karena takut menjadi senjata memakan tuan.

Karena apa yang mereka ceritakan itu sesuai dengan keterangan Al- Qur'an. Dengan cara para pendeta menyembunyikan kebenaran yang sesungguhnya, sedangkanorang-orang “Y4H03DI” yang bersikap munafiq mau menceritakan isi Taurat dari para pendeta itu, maka masyarakat mereka ciptakan menjadi kebingungan. Dengan tipu muslihat semacam ini mereka ingin agar masyarakat tetap ragu-ragu kepada kebenaran kenabian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena bagi orang awam akan timbul anggapan jika Muhammad itu benar Nabi yang dijanjikantentulah para pendeta dan ulama “Y4H03DI” akan menjadi orang pertama mengakui kenabian Muhammad ini.

15. BANGSA YANG SUKA MEMPERJUAL-BELIKAN AGAMA/NAMA ALLAH

Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah:79)
فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ
"Sungguh celakalah orang-orang yang menulis dengan tangan mereka, lalu mereka katakan, "Kitab ini dari Allah", untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit. Sungguh celakalah mereka karena tulisan tangan-ta-ngan mereka, dan sungguh celakalah mereka karena usaha mereka“.

Para pendeta “Y4H03DI” telah berani menyatakan bahwa apa yang mereka tulis adalah merupakan ayat-ayat Taurat. Mereka dengan sesuka hati berkata kepadamasyarakatnya bahwa segala perubahan yang mereka lakukan terhadap KitabTaurat adalah datang dari perintah Allah.

Perubahan yang mereka lakukan terhadap isi Taurat adalah untuk memperolehkeuntungan bagi diri mereka, yang berasal dari suap dan upah karena mengikutikehendak dan kemauan masyarakat mereka.

Perubahan-perubahan yang dilakukan para pendeta “Y4H03DI” terhadap Kitab Taurat mencakup 3 macam hal, yaitu:
merubah sifat Nabi;  membuat kebohongan atas nama Allah; menghalalkan suap.
Ustadz Imam M. Abduh menjelaskan sebagai berikut:

"Barang siapa ingin melihat naskah asli yang dipergunakan oleh orang-orang “Y4H03DI” dahulu, silahkan dia melihat di hadapannya, tentu ia akan dapat mengetahuinya dengan jelas dan terang. Dia akan memperoleh beberapa karangan yang berisikan aqidah-aqidah dan hukum yang sudah diputarbalikkan arti dan pengertiannya,sehingga menyesatkan dan merusak agama. Tetapi perbuatan tercela ini tetapmereka katakan sebagai Kitab-kitab suci berasal dari Allah, padahal sebenarnyatidak, bahkan menjadikan orang sesat. Dari memahami Kitab Allah dan menjauhkanmanusia dari hidayah-Nya."

Perbuatan tercela semacam ini hanyalah mungkin timbul dari tipe manusia berikutini:
Orang yang menyelewengkan agama dan sengaja merusaknya serta bermaksud menyesatkan para pemeluknya. Agama semata-mata dijadikankedok dan orang ini berlagak menjadi orang shaleh di depan umum. Tetapisebenarnya dia bermaksud menipu masyarakat, sehingga apa yang ditulis dandikatakannya mudah dipercayai masyarakat. Orang yang suka membuat dalih-dalih dan mengutamakan penakwilan kata-kata sehingga membuat masyarakat menganggap ketentuan agama. Dengan adanya masyarakat yang tidak lagi teguh berpegang kepada agama, makamereka memperoleh harta dan pangkat dengan mudah.
Pendeta “Y4H03DI” dengan cara-cara memutarbalikkan ayat-ayat Taurat itu telahmenjadikan agama barang dagangan yang mereka perjualbelikan untuk kepentinganduniawi mereka.


Bersambung.............




  • 13. BANGSA YANG TIDAK DAPAT DIHARAPKAN BERIMAN KEPADA KEBENARAN PARA NABI
    Allah berfirman: (QS. Al-Baqarah:75)
    أَفَتَطْمَعُونَ أَن يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِن بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

    "Maka apakah kamu ingin sekali supaya mereka beriman karena seruanmu, padahal sebagian mereka ada yang mendengar firman Allah, lalu mengubahnya sesudah mereka memahaminya sedangkan mereka mengetahuinya."

    Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya sangat berharap masuknya kaum “Y4H03DI” ke dalam agama baru ini lalu masuk di bawah panji-panjinya. Karena agama mereka lebih dekat dengan agama baru ini dari pada yang lain, baik tentang ajaran-ajarannya, prinsip-prinsipnya dan tujuan-tujuannya. Mereka sudah sama dalam bidang tauhid, percaya kepada hari kebangkitan dan berkumpul kembali dipadang Mahsyar serta kitab mereka membenarkan apa yang ada dalam agama baruini.

    Maka dalam ayat ini Allah mengisahkan kepada orang-orang mukmin tentang hal ihwal berita mereka yang dapat menghilangkan keinginan sangat kepada keimanan kaum “Y4H03DI” kepada Islam dan memutuskan harapan ini dengan menerangkan kejadian-kejadian yang terjadi kepada nenek moyang mereka pada zaman Musa yang selalu ingkar dan membangkang, menolak dan menentang. Lalu datang kepadamereka ayat demi ayat, datang siksaan yang memang pantas mereka terima, lalu minta kepada Nabi Musa agar berdo'a kepada Allah untuk melepaskan siksaanmereka, nanti mereka mau mengikuti dakwah Musa. Tetapi setelah terlepas dari siksaan itu, mereka kembali lagi seperti semula ingkar dan durhaka. Kedudukan mereka ini begitu hebatnya sehingga berani berkata kepada Musa, "Kami tidak mau percaya dan patuh kepada perintah-perintahmu, sebelum kami mendengar Allah berbicara sendiri dengan engkau". Lalu Musa memilih 70 orang di antara merekauntuk menyertainya mendengarkan wahyu dan berdialog dengan Tuhannya. Maka mereka mendengar firman-Nya pula dengan cara yang kita tidak mengetahui bagaimana hakekatnya. Mereka jadi yakin akan dialognya dengan Tuhannya dan mereka mau mendengar perintah-perintah dan larangannya. Kemudian sebagian dari mereka ini ada yang mengubah wahyu Allah yang pernah mereka dengar sendiri dan mereka palingkan dari isi sebenarnya dengan cara takwil dan pemutarbalikan.Begitulah perbuatan mereka terhadap Taurat, Kitab suci mereka sendiri.

    Karena itu tidak heran kalau kaum “Y4H03DI” yang ada sekarang menentang petunjuk Allah yang akan engkau bawa, Muhammad. Sifat sombong dan melawan itu sudah jadi tabiat dan warisan nenek moyang mereka, yang dulu biasa mengubah danmenukar ayat-ayat Allah, dan berlaku congkak, padahal sudah melihat sendiri bukti- bukti inderawi yang terjadi di tangan Musa. Karena itu lebih-lebih lagi mereka akanmengingkari agama yang argumen-argumennya rasional dan secara moril isinyasangat luas, yaitu Al-Qur'an. Karena Kitab ini memuat undang-undang yang mudahisinya, ringan bagi manusia, indah bahasanya, sehingga sastrawan-sastrawan Bangsa Arab sendiri tidak mampu menandinginya.

    Lebih jauh dari itu Bangsa “Y4H03DI” yang tidak mau beriman kepada mereka, apalagikepada Nabi Muhammad, mereka pada umumnya, para ulama mereka khususnya mengalami kebingungan dan kegelisahan ketika datang rasul baru dengan Kitab baru pula. Mereka bersikap ragu-ragu, apakah masuk ke dalam Islam tetapi dengan akibat dihinakan oleh para pengikut-nya, atau tetap dalam agama lama, tetapi dengan akibat pengikut-pengikutnya sedikit? Karena itu akhirnya mengalami keputusan untuk bersikap munafiq, yaitu bila ketemu dengan golongan Islam bersikap baik dan kalau ketemu dengan golongan lain bersikap menghinakan Islam. Sekiranya sikap ini ketahuan masyarakat umum mereka siap untuk membuat alas an ini dan itu.

    Sikap Bangsa “Y4H03DI” yang egois semacam ini bukan karena mereka tidak mengerti kebenaran, tetapi justru bermaksud memperalat kebenaran untuk memperoleh keuntungan bagi diri mereka sendiri.

    Ayat 75 di atas dengan tegas memberikan keterangan bahwa mental durhaka dan fasiq yang ada pada Bangsa “Y4H03DI” sudah menjadi darah daging mereka. Karena itu ayat ini memperingatkan ummat Islam janganlah menaruh harapan sedikit pun kepada Bangsa “Y4H03DI” untuk dapat menjadi pemeluk-pemeluk Islam. Karena nenek moyang mereka, para pendeta dan ahli-ahli agama mereka gemar berbuat keji, yaitumerubah firman-firman Allah yang ada pada Kitab-kitab suci mereka, sehingga tidak lagi dapat diketahui kebenaran aslinya. Dengan demikian Bangsa “Y4H03DI” yang ada sampai sekarang pun mental dan keadaannya tidak lebih baik dari nenek moyang mereka.
    19 jam yang lalu ·
  • Sudaryo Ghazabi ‎15. BANGSA YANG SUKA MEMPERJUAL-BELIKAN AGAMA/NAMA ALLAH

    Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah:79)
    فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ
    "Sungguh celakalah orang-orang yang menulis dengan tangan mereka, lalu mereka katakan, "Kitab ini dari Allah", untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit. Sungguh celakalah mereka karena tulisan tangan-ta-ngan mereka, dan sungguh celakalah mereka karena usaha mereka“.

    Para pendeta “Y4H03DI” telah berani menyatakan bahwa apa yang mereka tulis adalah merupakan ayat-ayat Taurat. Mereka dengan sesuka hati berkata kepadamasyarakatnya bahwa segala perubahan yang mereka lakukan terhadap KitabTaurat adalah datang dari perintah Allah.

    Perubahan yang mereka lakukan terhadap isi Taurat adalah untuk memperolehkeuntungan bagi diri mereka, yang berasal dari suap dan upah karena mengikutikehendak dan kemauan masyarakat mereka.

    Perubahan-perubahan yang dilakukan para pendeta “Y4H03DI” terhadap Kitab Taurat mencakup 3 macam hal, yaitu:
    merubah sifat Nabi;
    membuat kebohongan atas nama Allah;
    menghalalkan suap.

    Ustadz Imam M. Abduh menjelaskan sebagai berikut:

    "Barang siapa ingin melihat naskah asli yang dipergunakan oleh orang-orang “Y4H03DI” dahulu, silahkan dia melihat di hadapannya, tentu ia akan dapat mengetahuinya dengan jelas dan terang. Dia akan memperoleh beberapa karangan yang berisikan aqidah-aqidah dan hukum yang sudah diputarbalikkan arti dan pengertiannya,sehingga menyesatkan dan merusak agama. Tetapi perbuatan tercela ini tetapmereka katakan sebagai Kitab-kitab suci berasal dari Allah, padahal sebenarnyatidak, bahkan menjadikan orang sesat. Dari memahami Kitab Allah dan menjauhkanmanusia dari hidayah-Nya."

    Perbuatan tercela semacam ini hanyalah mungkin timbul dari tipe manusia berikutini:
    Orang yang menyelewengkan agama dan sengaja merusaknya serta bermaksud menyesatkan para pemeluknya. Agama semata-mata dijadikankedok dan orang ini berlagak menjadi orang shaleh di depan umum. Tetapisebenarnya dia bermaksud menipu masyarakat, sehingga apa yang ditulis dandikatakannya mudah dipercayai masyarakat.
    Orang yang suka membuat dalih-dalih dan mengutamakan penakwilan kata-kata sehingga membuat masyarakat menganggap ketentuan agama. Dengan adanya masyarakat yang tidak lagi teguh berpegang kepada agama, makamereka memperoleh harta dan pangkat dengan mudah.

    Pendeta “Y4H03DI” dengan cara-cara memutarbalikkan ayat-ayat Taurat itu telahmenjadikan agama barang dagangan yang mereka perjualbelikan untuk kepentinganduniawi mereka.
    19 jam yang lalu ·
  • Sudaryo Ghazabi ‎14. BANGSA YANG PALING SUKA MENGATUR TIPU DAYA DI TENGAH MASYARAKAT

    Allah berfirman : (QS. Al-Baqarah:76)
    وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُم بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُم بِهِ عِندَ رَبِّكُمْ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
    "Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang beriman, mereka berkata, "Kami beriman". Dan bilasebagian mereka bertemu dengan sesamanya mereka berkata, "Apakah kamu ceritakan kepada mereka apa yang Allah bukakan kepadamu untuk mereka jadikan alasan melawan kamu di harapan Tuhanmu? Tidakkahkamu berpikir?"

    Orang-orang “Y4H03DI” bila bertemu dengan sahabat-sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam., maka yang munafiq di antara mereka itu mengemukakan pernyataan bahwa di dalam Kitab suci mereka telah dijelaskan akan datangnya Muhammad,seorang Rasul pembawa khabar gembira.

    Tetapi orang-orang “Y4H03DI” ini bila telah berkumpul sesama mereka, maka para pendetanya menegur teman-temannya yang telah berani menceritakan rahasiaTaurat pada sahabat-sahabat Nabi tersebut. Mereka mencela perbuatan orang-orang “Y4H03DI” yang telah terlanjur menceritakan isi Taurat kepada sahabat-sahabat Nabi, bukan karena cerita itu tidak benar, tetapi karena takut menjadi senjata memakan tuan.

    Karena apa yang mereka ceritakan itu sesuai dengan keterangan Al- Qur'an. Dengan cara para pendeta menyembunyikan kebenaran yang sesungguhnya, sedangkanorang-orang “Y4H03DI” yang bersikap munafiq mau menceritakan isi Taurat dari para pendeta itu, maka masyarakat mereka ciptakan menjadi kebingungan. Dengan tipu muslihat semacam ini mereka ingin agar masyarakat tetap ragu-ragu kepada kebenaran kenabian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena bagi orang awam akan timbul anggapan jika Muhammad itu benar Nabi yang dijanjikantentulah para pendeta dan ulama “Y4H03DI” akan menjadi orang pertama mengakui kenabian Muhammad ini.
    19 jam yang lalu ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar