Jumat, 09 September 2011

SEKILAS WAWASAN QS. AL-' ALAQ ( Revisi )


oleh Bruce Lee Panjaitan Sinaga , ( revisi )

Sejarah ialah peredaran hidup manusia diatas dua prinsip yang berlawanan, dan dilakukan oleh pelaku yang berbeda. Prinsip sajarah yang diajukan olah Allah dalam Al-Qur'an ini, meliputi nasib seluruh manusia, sedangkan sejarah menurut manusia, hanyalah berupa catatan peristiwa masa lalu yang dianggap benar-benar terjadi, dengan diperkuat oleh saksi sejarah, pada umumnya hanya menyangkut kekuasaan, perjuangan, penjajahan dan lain sebagainya, tanpa menilai dari prinsip sejarah itu sendiri.

Allah memulai penciptaan peradaban/kebudayaan manusia dengan menciptakan Adam dan Hawa serta keturunannya, sekaligus mengajarkan kepada Adam tentang dua nilai yang terkenal dengan tau dan tidak tahu, tau melalui belajar berarti menerima pantulan Nur atau Cahaya penerang sedangkan lawannya adalah tidak tahu atau bodoh, akibat tidak mau belajar sebagai pelambang dari kegelapan atau Dzulumat, yang berarti bayangan yang menutupi pandangan matanya sehingga manusia seperti itu dikatakan Jahiliyyah atau Bodoh/Jahil.

Nur adalah cahaya ilmu dari Allah, ibarat cahaya matahari yang datang dari matahari menuju bulan dan dipantulkan ke bumi disebut Nur, maka seperti itulah Allah mengajarkan kepada manusia bahwa hidupnya bukanlah Subjek tetapi mewakili subjek yaitu Nur Allah yaitu Ajaran Allah mulai dari Adam sampai dengan Nabi Muhammad SAW, yaitu Al-Qur'an.

Setiap kali para Nabi wafat, maka ajaran Allah yang telah menyelamatkan umat manusia itu diputar balik menjadi Bathil, maka Nur tidak lagi memancarkan sinar terang, hati tidak lagi memancarkan Nurani, tetapi sudah menjadi Dzulmani atau hati yang gelap. Setiap kali ajaran Allah ini dikirimkan oleh Allah melalui Rasul-Rasulnya, maka manusia itu mengejek dan mempermainkan petunjuk Tuhan itu, sehingga massal manusia baik yang kaya maupun yang miskin, baik yang penguasa maupun rakyat jelata, semuanya terjerumus kepadalam kesesatan yang tidak disadarinya. Mereka justru menganggap bahwa kedatangan para Utusan Allah itu hanyalah lagu lama, ingin mencari popularitas, ingin kedudukan dan sebagainya. Untuk itulah Blog ini khusus akan mengupas wawasan surat Al-'Alaq yang demikian hebatnya sehingga banyak manusia tidak bisa menerima ajaran Allah itu, karena dianggap bertolak belakang dengan pengetahuan yang dimilikinya.

1. kajilah (Al-Qur'an) menurut ISME ( paham )  Pembimbing kehidupan menurut Sunnah rasulmu, sepertihalnya Dia dg pembuktian Al-quranu wa sunnaturrasul yang telah mencipta biologis, seperti itulah dia dg pembuktian Alquranu wa SunnaturrasulNya telah menciptakan sosial budaya.

Pertama kali Allah memerintahkan manusia agar Baca sehingga apa yang dibaca dipahami, bukan baca yang tidak dipahami seperti kebanyakan orang saat ini yang membaca Al-Qur'an tanpa mau tau tentang artinya yang terkandung didalam bacaan itu, sambil membela diri mereka mengatakan kan Allah mengerti walaupun saya tidak mengerti. Salah satu yang sangat tidak mau diterima oleh mausia sekarang ialah, bahwa Allah itu adalah Khaliq atau Pencipta. Kita sudah dibodohi dengan ajaran yang mengatakan bahwa ada ciptaan Allah ada ciptaan manusia..? Ini adalah ajaran Musyrik, ajaran yang mendualismekan keagungan Pencipta yaitu Allah. Untuk mengetahui siapa manusia itu maka mari kita teruskan pada ayat 2 surat Al-'Alaq :

2. Dia (Allah) telah mencipta manusia dari sel-sel darah (seperti itulah Al-Qur'an menurut Sunnah Rasul ini untuk budaya manusia).

Pada ayat 2 ini Allah mau memberi pengertian kepada manusia, bahwa kita manusia ini asalnya hanya dari segumpal darah yang tidak bisa apa-apa, tapi setelah diciptakan malah menjadi keras kepala.
Coba bayangkan sekarang, jikalau kita masuk ke rumah kita, adakah didalam rumah kita benda-benda yang kita lihat merupakan ciptaan Allah ? Allah telah terusir dari rumah kita, piring ciptaan manusia, ubin ciptaan manusia, genteng ciptaan manusia, kalau kita tanya yang ciptaan Allah yang mana? jawabnya sambil menunjuk matahari, bulan yang jauh. Jika kita tanya apakah mobil itu bukan ciptaan Allah, jawabnya bukan, Allah tidak ikut campur dalam penciptaan teknologi, Allah hanya menciptakan pasti alam saja. Luar biasa kurang ajarnya manusia, Allah sebagai Khaliq sudah diganti menjadi manusia juga bisa menjadi Khaliq atau menusia juga bisa mencipta. Iniah pergeseran alam pikiran kebanyakan manusia abad ini hasil warisan nenek moyangnya. Semua yang dikerjakan oleh manusia telah diakui sebagai ciptaannya, termasuk sayur asam ini ciptaan siapa, itu ciptaan koki terkenal, Allah tdak lagi ada dalam kesadarannya. Ingat saudara, kata Allah, "Kami tidak mencipta Jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada KU" ini berarti semua yang telah manusia lakukan adalah merupakan Ciptaan Allah. Kalau semua Makhluk mau mengklaim karyanya menjadi ciptaannya, maka buah jambu bukan ciptaan Allah, tapi ciptaan Pohon Jambu, hujan bukan ciptaan Allah tapi ciptaan awan dan lain-lain sebagainya. Inilah pergeseran nilai yang sangat jauh, sehingga manusia yang merasa beriman itu, ternyata alam pikirannya sudah terjerumus kedalam jurang kekufuran.

3. Studilah (Al-Qur'an) yakni ajaran Pembimbing Kehidupan menurut Sunnah rasul anda yang mempunyai nilai-nilai kehidupan mulia.

Selama ini Al-Qur'an oleh kebanyakan umat Islam hanya dipandang sebagai Kitab Suci, yang jika dibaca akan mendapatkan pahala, walaupun sipembaca tidak paham apa-apa. Pada hal pada ayat ini Allah menegaskan bahwa nilai kehidupan budaya/peradaban mulia itu ada didalam Al-Qur'an andaikan manusia memahami apa yang dibaca. Memang pergeseran nilai dimana Allah yang disebut dengan kalimat di Indonesia sebagai Tuhan, dianggap hanya berkuasa di akhirat nanti, sekarang ini manusia katanya diberi kebebasan untuk berbuat semaunya, nanti di Akhiratlah Allah akan menghukum dengan Hukum-NYA dan tidak di Bumi ini. Inilah pandangan yang sangat keleru, sehingga Umat Islam menjadi terjerumus kedalam Ibadah Ritual semata, dan tidak berperan dalam kehidupan dunia ini sebagai ladang untuk dipanen di Akhirat nanti. Ibadah pun hanya dipahami sebagai hal-hal yang berhubungan dengan perintah Tuhan seperti Shalat, Shaum, Zakat dan Haj. Sedangkan bekerja, memasak di dapur itu tidak dapat pahala karena dianggap bukan Ibadah. Pada hal setiap gerak hati, setiap ucapan, setiap perkataan dan setiap perbuatan selalu dan selalu dinilai oleh Allah apakah masuk katagori Mu'min atau Kufur. Yang gampang saja kalau kita tanya apa hukum Fikih kalau Umat islam makan yang baik-baik, apakah dapat pahala, maka jawabnya tidak, karena makan dan minum itu bukan ibadah. Padahal, makan dan minum itu diperintahkan oleh Allah, bagaimana mungkin setiap yang diperintah itu ada yang dapat imbalan ada yang tidak.

4. Dia (Allah) yang telah mengajarkan ILMU (Al-Qur'an) dengan perantaraan qalam.

Al-Qur'an ini adalah Qalam Allah, dengan Al-Qur'an maka Allah memberitahukan manusia yang ini baik yang itu jelek, itu matahari sumber cahaya (kalamnya menunjuk matahari) itu bulan Pemantul cahaya, semuanya Aku yang menciptakan dan lain sebagainya. Jadi Kalam Allah itu adalah rangkaian keterangan tentang segala sesuatunya untuk mengatur kebudayaan/peradaban manusia. Dengan kata lain kalam Allah itu adalah Al-Qur'an yang tidak bisa dipegang dengan tangan manusia tapi hanya bisa dipegang dengan hati. Bahwa Kitab Al-Qur'an yang di jual di toko Buku itu bukan Al-Qur'an tetapi Mushaf atau salinan Al-Qur'an. Singkatnya Al-Qur'an itu hanya berada dilangit dunia sekarang ini, dan harus kita rebut menjadi isi hati seorang mukmin/muslim.

5. Dia (Allah) yang telah mengajarkan manusia segala sesuatu yang tidak/belum pernah diketahui sebelumnya.


Manusia mempunyai pengertian tentang segala sesuatu, ada yang sangat luas wawasannya, ada yang terbatas, tapi semua manusia normal pasti memiliki pengertian. Pertanyaannya ialah dari mana pengertian itu datangnya, atau siapakah yang memberi pengertian kepada manusia? Guru hanya berbicara didepan kelas, dia tidak pernah tau apakah yang telah disampaikan itu membentuk pengertian muridnya atau tidak, sang Guru tidak tau, oleh karena itu ada Evaluasi untuk mengukur sampai dimana pengertian siswanya. Pada ayat 5 surat Al'alaq ini Allah menegaskan bahwa Allahlah sebenarnya yang mengajarkan manusia, ada yang lewat pendidikan di sekolah/perguruan tinggi, ada melalui belajar sendiri melalui membaca, melihat segala sesuatu dan mendapatkan pengertian. Sebenarnya Allah jualah yang memberi pengertian kepadanya, walaupun manusia itu tidak mau menyadari hal ini. Kita tentunya bertanya, kemana pengertian kita tentang segala sesuatu itu, apabila kita telah tidur atau pingsan? Oleh karena itu azab yang paling besar bagi manusia itu bukan Tsunami, bukan Gempa Bumi berskala besar dan lain-lain sebagainya, tapi azab yang paling besar apabila telinga sudah tidak dapat mendengar karena tuli, mata tidak dapat melihat karena buta. Allah mengajukan pertanyaan : Apa sama orang buta dengan orang yang bisa melihat, apa sama orang tuli dengan orang yang mendengar? Tapi karena ini adalah masalah Budaya/peradaban manusia, maka ada manusia yang melek tapi sebenarnya dia buta karena tidak pernah bisa memahami ajaran Allah, hatinya telah membatu dan dia tidak pernah mengetahui Firman Tuhannya. Oleh karena itu, mumpung masih ada waktu, mumpung masih bisa membaca, maka fahamilah Wahyu Tuhan itu, agar kita mendapat Hidayah /petunjuk yang akan menuntun kita keluar dari kegelapan/kebodohan menuju Nur Allah (bagaikan Cahaya terang benderang) yang dapat menyelamatkan kita di dunia maupun di akhirat nanti.

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kekurangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar