Sabtu, 24 September 2011

Kepribadian Anjing Dalam Tinjauan Psikology Al-Qur’an dan Psikologi Barat




THE DOG’S PERSONALITY*

175. Dan sampaikan kajian Alquranu wa Sunnaturrasul kepada mereka ttg berita orang yang telah Kami datangkan kepadanya ayat-ayat Kami (pembuktian ilmiah tentang isi Al Kitab), kemudian dia mengabaikan  ayat-ayat itu, lalu dia mengikuti praktek syaitan, maka jadilah dia termasuk orang-orang yang menyimpang.

176. yaitu ketika  Kami menghendaki dg pembuktian Alquranu wa sunnaturrasul, sesungguhnya Kami akan tinggikan pandangan dan sikap hidupnya sesuai dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung mengikuti lingkungan duniawi yaitu menurutkan hawa nafsunya yang hina, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya ( memperingatinya ) diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya tetap sajua dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mengaduk - aduk ( pembuktian ilmiah )  ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu semoga mereka sudi berfikir sesuai Alquranu wa Sunnaturrasul.

177. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mencampuraduk  ayat-ayat Kami dengan selera subyektivismenya yaitu menurut subyektisme mereka sendirilah mereka berlaku zhulumad.
(Q.S. Al-A’raf: 175-177)

bandingkan dengan psikolog barat sbb:

Classic Conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditumukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
Ia mengadakan percobaan dengan cara mengadakan operasi leher pada seekor anjing, sehingga kelihatan kelenjar air liurnya dari luar. Apabila diperlihatkan sesuatu makanan, maka akan keluarlah air liur anjing tersebut. Kini sebelum makanan diperlihatkan, maka yang diperlihakan adalah sinar merah terlebih dahulu, baru makanan. Dengan sendirinya air liurpun akan keluar pula. Apabila perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, maka pada suatu ketika dengan hanya memperlihatkan sinar merah saja tanpa makanan maka air liurpun akan keluar pula.
(Teori Pengkondisian Klasik: Ivan Pavlov 1849-1936)

PROFIL UMUM ANJING
Anjing merupakan mahluk hidup sama seperti halnya manusia. Kedekatan pola perilaku anjing dengan manusia yaitu anjing bisa dilatih, diajak bermain, tinggal bersama manusia, dan diajak berinteraksi dengan manusia dan anjing yang lain. Anjing memiliki posisi unik dalam hubungan antarspesies. Kesetiaan dan pengabdian yang ditunjukkan anjing sangat mirip dengan konsep manusia tentang cinta dan persahabatan. Walaupun sudah merupakan naluri alami anjing sebagai hewan yg setia pada tuannya yg memberinya sisa2 makanan, sehingga pemilik anjing sangat menghargai kesetiaan dan pengabdian anjing dan menganggapnya sebagai anggota keluarga sendiri. Anjing kesayangan bahkan sering sampai diberi nama keluarga yang sama seperti nama pemiliknya. Sebaliknya, anjing menganggap tuannya sebagai anggota kelompoknya.
Anjing memiliki banyak peran dalam masyarakat manusia dan sering dilatih sebagai anjing pekerja. Berbagai anjing pekerja dari segala jenis banyak bekerja sebagai anjing penggembala dan pekerjaan baru seperti anjing pelacak dan anjing penuntun tuna netra atau anjing pelayanan. Untuk anjing yang tidak bekerja, ada banyak olah raga anjing untuk memamerkan kemampuan alami mereka. Di banyak negara, peran anjing yang paling umum dan paling penting adalah sebagai binatang peliharaan. Anjing telah bekerja dan tinggal bersama manusia dengan banyak peran yang membuat mereka digelari “teman terbaik manusia yg bisa diperalat”.[7]

Sebaliknya, anjing dianggap binatang yang pola hidupnya tidak bersih (najis) di beberapa tempat di dunia. Di beberapa negara, anjing diternakkan sebagai hewan ternak untuk menghasilkan daging anjing. Di sebagian besar kebudayaan di dunia, konsumsi daging anjing diangap tabu. karena tingkah anjing yg menjijikkan walau kadang terlatih

PROFIL ANJING DALAM Psikology AL-QUR’AN Dalam al-qur’an surat al-a’raf 175-177 ini menceritakan tipelogi kepribadian manusia yang menghilangkan identitasnya sebagai manusia yang senantiasa hidup secara terhormat sesuai dengan norma - norma sosial. sehingga berganti dengan identitas menjadi norma anjing. Yang didalam al-qur’an dijelaskan bahwa “anjing jika kamu menghalaunya ( memperingatinya ) diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).”

Atau lebih konkritnya ditampilkan dalam profilnya secara umum. Ini adalah suatu tipelogi kepribadian yang didalam teori “Need Hirearchy” Maslow, tipelogi kepribadian yang telah mencapai semua tingkatan kebutuhan yakni; kebutuhan fisiologis, safety needs, Belonging needs, esteem need, dan self actualization. Tapi kemudian kepribadian ini kembali dan menjadi orientasi utama bagi hidupnya pada kebutuhan fisiologis. Yakni kebutuhan pada pemuasan terhadap materi, walaupun ia telah memiliki materi itu. Dan kebutuhan ini yang merupakan tingkat kebutuhan yang paling rendah dalam teori kebutuhan Maslow. Meskipun kepribadian ini telah mencapai self esteem yang berupa kebenaran, kebaikan, rasa keindahan, kebermaknaan hidup dan sebagainya. Akan tetapi kepribadian ini melepaskan self esteem dalam dirinya dan kembali pada berorientasi pada kebutuhan fisiologis. Yang kemudian menghilangkan semua tingkat kebutuhan yang telah ia capai.

PEMBAHASAN
Kepribadian inilah yang digambarkan dalam al-qur’an bahwasanya.” Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).” Inilah tipelogi kepribadian yang sangat rendah dan senantiasa ditampakkan didalam kehidupan manusia dalam semua tempat, masa, dan lingkungan. Akan tetapi tipelogi kepribadian anjing ini tidak menimpa pada orang yang bodoh karena tidak memiliki pengetahuan atau karena intelejensinya yang kurang. Akan tetapi tipelogi kepribadian anjing ini menimpa pada diri yang telah memiliki keterampilan / tekhnology  yang dimilikinya yang seharusnya dapat meninggikan peradabannya sebagai manusia beradab. Akan tetapi kemudian mengikuti dorongan basic instingnya yang rendah. Sehingga ia justru menjadi orang yang paling menyimpang

Dan kondisi manusia yang memiliki tipelogi kepribadian anjing ini akan sangat rentan dengan kegoncangan jiwanya. Yang akan selalu merasa cemas dan tidak pernah merasakan ketenangan dalam hidupnya. selalau curiga tanpa dasar, siapa saja selain tuannya digonggongnya, sehingga kepribadian ini kehilangan sensitivitas terhadap obyektivita yang ada disekitarnya dan memungkinkan kepribadian ini tidak akan pernah berubah untuk meninggikan kembali derajatnya sebagai manusia. karena anjing secara naluriah selalu sembarang menghujat terhadap siapa saja yg bukan tuannya , kecuali yg dihujat yg memberinya kebutuhan biologisnya

Tapi  ada yang berpendapat, bahwa perumpamaan ini hanyalah perumpamaan saja, bukanlah tipelogi kepribadian.  yang perlu kita ketahui  bahwasanya ketika Al-Qur’an memberikan perumpamaan, maka perumpamaan itu adalah sebaik2 dan sesempurna perumpamaan yang sesuai dengan objek yang diumpamakan. Sehingga perumpamaan al-qur’an terhadap manusia yang mengabaikan ayat-ayat Allah SWT/manusia yang kehilangan sensitivitasnya terhadap norma-norma yang diberikan tuhanannya adalah seperti anjing yang menjulurkan lidahnya secara terus menerus.


REFERENSI
Personality Theories ; Melacak Kepibradian Anda Bersama Psikolog Dunia , Prisma sphie, Jogjakarta 2006
Pengantar Psikologi Jilid satu, Rita L. Atkinson, Richard C. Atkinson, Edward E. Smith, dan Darly J. Bem, Interaksara, Batam center
Anjing, Wikipedia Indonesia ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Ivan Pavlov Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar